TEMPO.CO, Jakarta - Analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri memprediksi rupiah menguat hari ini. Reny memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 14.590 - Rp 14.722 per dolar Amerika Serikat. "Sentimen terbesar dari hasil RDG BI yang menaikkan suku bunga acuan. Support-nya bisa ke Rp 15.572," kata Reny saat dihubungi Jumat, 16 November 2018.
Baca: BI Pastikan Defisit Transaksi Tak Bebani Rupiah, Caranya?
Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga memprediksi rupiah menguat hari ini. Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 14.550 - Rp 14.670 per dolar Amerika Serikat. "Lanjut sentimen suku bunga, hari ini rupiah diprediksi menguat," katanya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 November 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,75 persen.
"Keputusan tersebut sebagai langkah lanjutan Bank Indonesia untuk memperkuat upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman," kata Perry Warjiyo, Jumat, 16 November 2018.
Perry mengatakan kenaikan suku bunga kebijakan tersebut juga untuk memperkuat daya tarik aset keuangan domestik dengan mengantisipasi kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah kemarin. Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 14.764 pada 15 November 2018.
Baca: Kata Sri Mulyani Soal Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah
Angka tersebut menunjukkan pelemahan 9 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.755 pada 14 November 2018. Sedangkan pada 15 November 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.838 dan kurs beli Rp 14.690.