Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

GoJek Klarifikasi Dugaan Pemblokiran 5.000 Akun Driver

image-gnews
Calon penumpang gojek sedang menjelaskan alamat yang ditujunya kepada driver gojek setelah melakukan pemesanan melalui aplikasi gojek pada smartphone, Yogyakarta, 16 November 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Calon penumpang gojek sedang menjelaskan alamat yang ditujunya kepada driver gojek setelah melakukan pemesanan melalui aplikasi gojek pada smartphone, Yogyakarta, 16 November 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

Jakarta - Vice President Corporate Affairs GoJek Indonesia Michael Reza Say mengklarifikasi sejumlah pernyataan yang disampaikan para pengemudi atau mitra ojek online. Para mitra yang tergabung dalam Forum Komunitas Driver Online Indonesia atau FKDOI ini mengancam berdemo di kantor GoJek jika akun milik mereka yang diblokir tak kunjung dibuka kembali.

Baca juga: Ramai Tagar Uninstall Gojek, Ini Penjelasan Manajemen

"Pertama, kami tidak pernah mau berikan amnesty (pengampunan), kalaupun ada sangat jarang," kata Reza saat ditemui di kantornya di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Jumat, 26 Oktober 2018. Menurut dia, perusahaan pasti memiliki alasan jelas sebelum memblokir akun ataupun memecat mitra pengemudi tersebut.

Meski demikian, Reza mengatakan bahwa manajemen GoJek saat ini terus memperbaiki sistem suspensi atau pemblokiran sementara akun mitra pengemudi yang terbukti melakukan pelanggaran. Ia menjamin perbaikan sistem ini juga akan melibatkan para mitra. Ia tidak mengetahui detail dari perbaikan sistem ini. "Lebih kepada sistem yang membuat mitra lebih sadar saja, apa yang mereka langgar, karena kami di sini juga melindungi konsumen."

Rencana demo digelar lantaran FKDOI menemukan sebanyak 5.000 akun yang telah diblokir sehingga para pengemudi tidak bisa bekerja. Sebagian besar dari mereka mengakui adanya pelanggaran yaitu menggunakan Global Positioning System atau GPS palsu. Tapi, mereka beralasan penggunaan GPS palsu ini lantaran adanya kewajiban dari GoJek menunggu penumpang di gang, bukan jalan besar agar tidak menyebabkan kemacetan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Klaim inilah yang dibantah Reza. Menurut dia, GoJek tidak pernah punya kebijakan agar para mitra menunggu penumpang di gang, bukan jalan besar. Sebab, para mitra telah memiliki radius area masing-masing sehingga akan menerima penumpang dalam radius tersebut.

Tapi, kata dia, masih ada mitra yang menggunakan GPS palsu sehingga bisa mengambil penumpang di luar radius mereka sendiri. Menurut Reza, ini jelas merupakan pelanggaran yang merugikan penumpang, maupun mitra pengemudi lainnya yang tidak menggunakan GPS palsu. "Kalau soal jumlah akun 5.000, itu kan kata mereka. Kami punya datanya, tapi saya belum pernah cek," ujarnya.

Direktur Jenderal Perselisihan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, Kementerian Ketenagakerjaan, Haiyani Rumondang  mengatakan kementeriannya telah melalukan diskusi berkali-kali dengan manajemen GoJek. Menurut dia, hubungan kerja antara manajemen dengan mitra sudah cukup bagus. "Sudah ada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan kan, ini sangat bagus, tapi pasti kami lihat lagi karena bisnis ke depan bisa saja berubah," ujarnya.

Jika masih saja terjadi perselisihan kerja seperti yang terjadi pada FKDOI, kata dia, maka kementerian sejauh ini menyerahkan urusan tersebut pada manajemen GoJek. "Kami terus komunikasi, sampaikan saja ke kami kalau misalnya ada perlindungan-perlindungan yang tidak diikuti," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengemudi Ojol Gerebek Lapak Tambal Ban yang Diduga Sebar Ranjau Paku

4 hari lalu

Ranjau Paku. antaranews.com
Pengemudi Ojol Gerebek Lapak Tambal Ban yang Diduga Sebar Ranjau Paku

Sekelompok ojek online (ojol) menggerebek lapak tambal ban karena diduga telah menebar ranjau paku di sekitar area usahanya


Angkot Ugal-Ugalan Tabrak Motor, Penumpang Ojol Terseret

6 hari lalu

Tangkapan layar - Sebuah angkot menabrak ojek online (daring) di Jalan Raya Bogor, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 10 Mei 2024. Foto: ANTARA/HO-Instagram
Angkot Ugal-Ugalan Tabrak Motor, Penumpang Ojol Terseret

Sebuah angkot 06A jurusan Jatinegara-Gandaria menabrak ojek online (Ojol) dan penumpangnya yang tengah berhenti di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jaktim


Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

9 hari lalu

Ilustrasi cokelat (pixabay.com)
Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.


Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

9 hari lalu

Dari kiri Head of Marketing Food and Ads Gojek Ignatius Satrio, VP of Regions Gojek Gede Mandala dan Head of Marketing Transport and Logistic Gojek Theresia Nadya saat meluncurkan penawaran langganan customer Gojek PLUS di Habitate Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa, 7 April 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.


Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

13 hari lalu

Ilustrasi GoPay atau GoBills. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.


Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

15 hari lalu

Unjuk rasa Aliansi Buruh Bandung Raya memperingati May Day 2024 di Cikapayang Dago Park, Bandung pada Rabu, 1 Mei 2024. TEMPO/M.Rafi Azhari
Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park


Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

21 hari lalu

Ilustrasi GoPay atau GoBills. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.


Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

31 hari lalu

Pedagang seragam sekolah menunggu calon pembeli di Pasar Jatinegara, Jakarta, Minggu, 5 Juli 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.


Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

38 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?


Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

38 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 8 April 2024. Jokowi menilai pelaksanaan mudik di Stasiun Pasar Senen berlangsung rapi dan baik, tak ada penumpang yang berdesak-desakan sehingga arus mudik Lebaran 2024 di Stasiun Pasar Senen sudah terkelola dengan baik. Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden
Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.