TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sejumlah upaya pemerintah untuk pembiayaan infrastruktur dalam acara Deloitte Indonesia Infrastructure CEO Forum 2018. Menurut Sri Mulyani, pemerintah terus melalukan diversifikasi pembiayaan di tengah minimnya bujet dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
BACA: Sri Mulyani Kaji Tingginya Impor Migas Agustus
Untuk itu, kata Sri Mulyani, pemerintah akan sebisa mungkin memperbesar keterlibatan swasta dalam pembiayaan infrastruktur, salah satunya lewat skema Public-Private Partnership (PPP) yang sudah mulai berjalan. "Caranya? saya akan bilang ke mereka (swasta) beri saya anggaran yang lebih, akan saya bangunkan rel kereta untuk anda, bandara untuk anda, itu cara mudahnya," kata Sri di Grand Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, Kamis, 20 September 2018.
Dalam acara berjudul "A Dialog to Unlock Investment Potential Infrastructure Public and Private", Sri Mulyani menceritakan momen saat Ia kembali ke Indonesia karena diangkat menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden Joko Widodo pada Juli 2016. Saat itu, kata dia, sedikit sekali yang berfikir soal pengembangan infrastruktur di Indonesia padahal banyak universitas yang ada. "Tapi universitas lebih banyak menghasilkan politisi," kata Sri yang disambut tawa peserta acara.
Sri Mulyani mengatakan pemerintah saat ini sangat berkomitmen untuk mengembangan infrastruktur. Sebab, kualitas infrastruktur Indonesia masih ketinggalan dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti negara tetangga Thailand. "Kalau dengan Thailand yang sama-sama mengalami krisis keuangan 1998, kita cenderung di belakang dan stagnan," ujarnya.
Akan tetapi, seluruh masalah itu kata Sri Mulyani adalah bagian dari proses pembelajaran. Saat ini, banyak kementerian sudah mulai sadar dengan pentingnya skema PPP untuk infrastruktur. Kepada para investor yang berminat, Sri Mulyani pun dengan percaya diri menyampaikan, "Jika tertarik cukup ke saya, parlemen sudah mengizinkan," ujarnya.
Di akhir pidatonya, bekas Managing Director Bank Dunia ini kembali melontarkan candaan. Sri Mulyani mengatakan dirinya pernah satu kali bertanya pada sejumlah milenial alias anak muda. "Nanti mau jadi apa? ada yang jawab menteri keuangan, tapi tak satupun dari mereka ingin jadi insinyur."
BACA: Sri Mulyani: Pertemuan IMF Berdampak Besar Bagi Perekonomian
Sisanya, kata Sri Mulyani, ingin jadi youtuber hingga game desainer. "Saya jadi khawatir kalau mereka hanya bangun infrastruktur di dunia virtual saja," kata Sri Mulyani yang kembali disambut tawa peserta.