Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Budi Waseso - Mendag, Darmin Nasution Buka Kronologi Impor Beras

Reporter

image-gnews
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat melakukan konferensi pers terkait rapat koordinasi operasi pasar di gedung Bulog, Rabu, 19 September 2018. TEMPO/Kartika Anggraeni
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat melakukan konferensi pers terkait rapat koordinasi operasi pasar di gedung Bulog, Rabu, 19 September 2018. TEMPO/Kartika Anggraeni
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terkait beda pendapat antara Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai sebenarnya tidak perlu ada kegaduhan atas impor beras.  Sebab, impor beras sudah diputuskan secara matang.

Baca juga: Budi Waseso - Enggar Ribut Soal Impor Beras Jokowi Akan Jelaskan

Darmin pun menjelaskan kronologi impor beras. Berikut penuturannya.
- Kuartal III 2017 harga beras mulai naik.
Pemerintah sudah intens rapat, tapi waktu itu stok Bulog berada pada 978 ribu ton.  Stok ini terbilang sedikit, karena stok normalnya 2 juta ton, kalau 3 juta.

-15 Januari 2018. 
Kemenko Perekonomian rapat. Kemenko Perekonomian mengecek lagi stok Bulog yang tadinya 979 ribu ton tinggal 903.000 ton, berkurang 75 ribu ton. Karena harus operasi pasar untuk meredam kenaikan harga. Harga beras medium waktu itu sudah Rp 11.300, naik dari normalnya Rp9.450/liter. Sementara panen raya masih Maret.

Tapi waktu itu ada yang menyatakan bahwa produksinya nanti banyak. Januari sekitar 2,5 juta ton beras, Februari 4,7 juta ton, Maret 6,5 juta ton. Total tiga bulan itu 13,7 juta ton, banyak dong angka ini. Melihat laporan itu, maka kita putuskan Bulog harus mampu menyerap 2,2 juta ton, paling lambat akhir Juni, Artinya panen raya lewat. Dengan harapan kalau 2,2 juta ton maka di akhir 2018, pengadaan Bulog bisa mendekati 3 juta.

Tapi, sementara itu, stok di Bulog hanya 903 ribu ton, sedangkan itu 15 Januari sampai Maret adalah musim hujan, kita kemudian memutuskan impor 500 ribu ton, dengan perintah bahwa harus masuk akhir Februari.

Karena kalau stok yang ada itu semakin turun, maka akan 'digoreng' oleh pedagang. Jangan dikira stok 903 ribu ton itu banyak. Karena konsumsi sebulan sekitar 2,2 sampai 2,3 juta ton.

- Akhir Februari 2018
Ternyata impor 500 ribu ton yang diputuskan 15 Januari belum masuk, dikarenakan panen  dari negara produsen juga mundur dan kendala proses pengapalannya yang  juga lama.

-19 Maret 2018
Rapat lagi. Stok yang ada tinggal 590 ribu ton, murni sisa dari 903 ribu ton, stok total medium dan premium. Harga Rp 11.044, turun sedikit dari yang sebelumnya, karena operasi pasar jalan terus.

- 28 Maret 2018
Rapat lagi. Panen raya kan dah mulai mau habis kan, dibilang produksinya dibilang 6,5 juta ton. Saat itu, stok Bulog memang sedikit naik menjadi 649 ribu ton. Tapi ya tidak ada apa-apanya, sementara panen raya dah mau habis. Lalu siapa yang akan percaya kalau ini akan baik baik saja ke depan, sehingga kita putuskan 1 juta ton. Harga beras medium waktu itu Rp 11.036 per kg.

- Minggu ketiga Agustus 2018.
Rapat lagi. Itu stok Bulog 2,2 juta ton.

Itu sudah termasuk impor, tapi belum masuk semuanya, sekitar 1,4 juta dia masuk. Sebelum itu. sekitar 1,188 juta. Lalu bertambah lagi jadi 1,4 juta, berarti pengadaan dalam negerinya sekitar 800 ribu ton.

Tapi karena itu sudah Agustus, maka kita anggap 2,2 juta akan tambah sedikit pengadaan dalam negeri. Dan katanya bisa naik sampai 2,4 juta, berarti naik sedikit, sampai akhir tahun bisa 3 juta. Maka kita tidak menambah lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi saya sebenarnya agak heran juga bahwa yang diributkan impor, tapi dihubungkan dengan gudang yang penuh. Itu penuh karena impor. Kalau enggak ada beras impornya, itu isinya hanya sekitar 800 ribu ton beras saja," ujarnya, Rabu (19/9/2018) malam.

Sehingga, kata Darmin, tidak perlu ada kegaduhan terkait impor beras tersebut. "Gudang penuh karena impornya 1,4 juta. Kalau tidak ada impor waktu itu, repot kita," ujarnya.

Jadi, lanjut dia, keputusan impor sudah diambil dengan pertimbangan sangat matang, walaupun kementerian terkait menyatakan bahwa produksi selama tiga bulan bisa mencapai 13,7 juta ton. "Ya kalau segitu, ya beli dong. kita minta hanya 2,2 juta saja," ujarnya.

Darmin menerangkan bahwa saat ini total impor beras seluruhnya sudah 1,4 juta ton, sehingga masih ada sisa sekitar 600 ribu ton. Namun, menurutnya, dari angka 600 ribu ton tersebut tidak akan terealisasi semuanya dan hanya akan terealisasi sekitar 400 ribu saja.

"Nah dari 600 ribu ton itu tidak jadi segitu dan hanya 400 ribu ton saja. karena ada impor dari India yang tidak datang. Jadi tadinya paling lambat Juli itu harus sudah 1,8 juta. Tapi sampai minggu ketiga Agustus masih belum masuk 400 ribu ton beras itu. Nah itu dia situasinya. Jadi sebenarnya sangat matang dipikirkan sehingga tidak perlu ramai sebenarnya," ujarnya.

Sebelumnya, Budi Waseso tak setuju dengan keputusan impor beras hingga 2 juta ton. Salah satu alasannya adalah kesulitan mencari tempat untuk menyimpan komoditas tersebut jika telah sampai di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Enggar menegaskan bahwa impor adalah keputusan bersama yang diketok Menteri Koordinator Perekonomian. Soal urusan penyimpanan beras di gudang, menurut dia, bukanlah urusannya.

Pernyataan Enggar itu kemudian ditanggapi Budi Waseso bahwa soal penyimpanan beras di gudang bukan hanya urusan Bulog saja melainkan urusan bersama lembaga pemerintah. Karena itu ia berharap, seluruh lembaga pemerintah harus bisa bersinergi.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian Perdagangan Buka Suara Soal TikTok Gabung GoTo: Boleh tapi...

2 hari lalu

Menteri Perdangan Zulkiflui Hasan (Zulhas) bertransaksi dengan pedagang saat melakukan peninjauan ke Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis, 28 September 2023. Dalam kunjungannya tersebut Mendag mendengarkan keluh kesah para pedagang dan berdialog seputar sepinya pembeli di pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara tersebut imbas gempuran e-commerce maupun social commerce, salah satunya TikTok Shop. TEMPO/ Febri Angga Palgguna
Kementerian Perdagangan Buka Suara Soal TikTok Gabung GoTo: Boleh tapi...

Kementerian Perdagangan buka suara soal kabar merger TikTok dengan PT GoTo Gojek Tokopedia.


Sengkarut Minyak Goreng, Zulhas: Kejagung Gencar Periksa BPDPKS Setiap Hari

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjawab sejumlah pertanyaan dari wartawan seusai memberikan pengarahan di acara Rakernas Perpadi di Diamond Solo Convention Center, Jawa Tengah, Selasa sore, 24 Oktober 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sengkarut Minyak Goreng, Zulhas: Kejagung Gencar Periksa BPDPKS Setiap Hari

Zulhas merespons soal sengkarut minyak goreng yang berlangsung saat ini.


Mendag Zulkifli Hasan Temui Jokowi, Bahas Perdagangan Tanaman Kratom

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-AS dengan tema
Mendag Zulkifli Hasan Temui Jokowi, Bahas Perdagangan Tanaman Kratom

Mendag Zulkifli Hasan menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, membahas penataan tanaman kraton.


Mendag Zulhas Bertemu CEO YouTube di San Fransisco, Apa yang Dibahas?

12 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas bertemu Chief Executive Officer (CEO) Youtube Neal Mohan di San Francisco, Amerika Serikat pada Rabu, 15 November 2023. Sumber: Dokumen Humas Kementerian Perdagangan
Mendag Zulhas Bertemu CEO YouTube di San Fransisco, Apa yang Dibahas?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas bertemu Chief Executive Officer (CEO) Youtube Neal Mohan di San Francisco, Amerika Serikat.


Mengenal Mantan Mendag Tom Lembong yang Masuk Tim Pemenangan AMIN

15 hari lalu

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong saat ditemui awak media usai menggelar kegiatan halal bihalal di kantorny, Jakarta Selatan, Selasa 18 Juni 2019. Tempo/Dias Prasongko
Mengenal Mantan Mendag Tom Lembong yang Masuk Tim Pemenangan AMIN

Tom Lembong resmi menjadi Co-captain dalam tim pemenangan nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias AMIN. Seperti apa sosoknya?


Terkini: Buwas Sebut Utang Pemerintah Rp 16 Triliun ke Bulog Pengaruhi Kondisi Keuangan, Syarat dan Ketentuan Beli Rumah Baru Bebas PPN 100 Persen

21 hari lalu

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melakukan monitoring ketersediaan stok beras di Pasar Perumnas Klender, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023. Dipastikan beras SPHP akan membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer dan juga tersedia di ritel modern. Tempo/Tony Hartawan
Terkini: Buwas Sebut Utang Pemerintah Rp 16 Triliun ke Bulog Pengaruhi Kondisi Keuangan, Syarat dan Ketentuan Beli Rumah Baru Bebas PPN 100 Persen

Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan, pemerintah perlu segera membayar utang kepada Bulog sebesar Rp 16 triliun.


Buwas soal Utang Pemerintah Rp 16 Triliun ke Bulog: Ini Pengaruhi Kondisi Keuangan

21 hari lalu

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melakukan monitoring ketersediaan stok beras di Pasar Perumnas Klender, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023. Peninjauan ini untuk memantau kelancaran Gerakan SIGAP SPHP atau Siap Jaga Harga Pasar dengan SPHP (operasi pasar) dan memastikan beras SPHP tersedia sepanjang tahun. Tempo/Tony Hartawan
Buwas soal Utang Pemerintah Rp 16 Triliun ke Bulog: Ini Pengaruhi Kondisi Keuangan

Dalam rapat kerja Komisi IV DPR, Buwas menyampaikan bahwa utang ini perlu segera dibayarkan pemerintah karena utang itu mempengaruhi kondisi keuangan Bulog.


Terkini: Realistiskah Ide Badan Penerimaan Negara hingga Mendag Bagi-bagi Beras

23 hari lalu

Calon presiden Anies Baswedan (kanan), dan Prabowo Subianto saat makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 30 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Terkini: Realistiskah Ide Badan Penerimaan Negara hingga Mendag Bagi-bagi Beras

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Senin petang, 6 November 2023 dimulai dengan gagasan Badan Penerimaan Negara.


Mendag Zulhas Bagi-bagi Beras, Warga: Kami Harap Harga Kebutuhan Pokok Normal

23 hari lalu

Harga Beras Kian Meroket, Aprindo Minta Bulog Gelontorkan 2.500 Ton ke Ritel Setiap Bulan
Mendag Zulhas Bagi-bagi Beras, Warga: Kami Harap Harga Kebutuhan Pokok Normal

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas membagikan ratusan paket beras dengan total volume sekitar 2,5 ton di Ponorogo.


Terkini: Bulog Impor Beras Lagi 700 Ton Tahun Ini, Garuda Travel Fair 2023 Digelar hingga 29 Oktober 2023

33 hari lalu

Terkini: Bulog Impor Beras Lagi 700 Ton Tahun Ini, Garuda Travel Fair 2023 Digelar hingga 29 Oktober 2023

Bulog ditugaskan kembali untuk mengimpor beras sebanyak 1,5 juta ton. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan 700 ribu to