Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LPS: Tingkat Suku Bunga Simpanan Masih Berpotensi Naik

Seorang nasabah bertransaksi menggunakan mesin ATM di Jakarta, (15/3). Lembaga Penjamin Simapanan (LPS), bisa tidak menjamin simpanan pada bank yang masih menetapkan bunga lebih tinggi daripada suku bunga wajar yang ditetapkan LPS. TEMPO/Panca Syurka
Seorang nasabah bertransaksi menggunakan mesin ATM di Jakarta, (15/3). Lembaga Penjamin Simapanan (LPS), bisa tidak menjamin simpanan pada bank yang masih menetapkan bunga lebih tinggi daripada suku bunga wajar yang ditetapkan LPS. TEMPO/Panca Syurka
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS, Halim Alamsyah mengatakan tingkat suku bunga penjaminan masih berpotensi naik. Menurut Halim, salah satunya didorong oleh kenaikan suku bunga kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia atau BI.

Baca juga: Tren Suku Bunga Naik Dinilai Dorong Warga Tingkatkan Simpanan

"Suku bunga simpanan yang terus meningkat secara gradual merupakan respon atas kenaikan suku bunga kebijakan moneter. Proses ini ke depan berpotensi mendorong kenaikan lebih lanjut terhadap tingkat bunga penjaminan," kata Halim dalam konferensi persnya di Kantor LPS, Equity Tower, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 12 September 2018.

LPS telah menetapkan untuk menaikkan suku bunga penjaminan untuk simpanan dalam bentuk rupiah dan valuta asing atau valas baik di bank umum maupun bank perkreditan rakyat (BPR). Adapun kenaikan untuk simpanan dalam rupiah di bank umum dan BPR mengalami kenaikan masing-masing 25 bps. Sedangkan untuk valuta asing pada bank umum mengalami kenaikan sebesar 50 bps dengan rincian.

Dengan kenaikan ini, suku bunga simpanan untuk bank umum dalam bentuk rupiah menjadi 6,50 persen dari sebelumnya 6,25 persen dan valas menjadi 2 persen dari sebelumnya 1,50 persen. Sedangkan untuk suku bunga simpanan di BPR menjadi 9 persen dari sebelumnya 8,75 persen.

Adapun, merujuk kebijakan BI sepanjang Mei Sampai Agustus 2018, suku bunga kebijakan moneter atau BI 7 Daya Repo Rate telah naik sebesar 125 bps menjadi 5,50 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Halim, kenaikan itu menegaskan kembali bahwa BI sangat concern terhadap stabilitas stabilitas sistem keuangan. Kenaikan tersebut juga merupakan bentuk konsistensi BI untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik.

"Sekaligus pada saat bersamaan untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman," kata Halim.

Berdasarkan data yang dikumpulkan LPS, perkembangan suku bunga pasar simpanan (SBP) di 62 bank, benchmark rupiah terpantau masih mengalami kenaikan. SBP Rupiah terpantau naik 12 bps menjadi sebesar 5,66 persen pada periode observasi 6 Agustus – 4 September 2018.

Sedangkan, untuk SBP valuta asing dari total 19 bank benchmark, tercatat sepanjang periode evaluasi 9 Agustus – 4 September 2018 juga mengalami kenaikan sebesar 10 bps menjadi 0,98 persen.

Kondisi ini lah, kata Halim, yang menyebabkan LPS memutuskan menaikan tingkat suku bunga penjaminan. Adapun, penyesuaian tingkat suku bunga pinjaman biasanya dilakukan LPS sebanyak tiga kali dalam 1 tahun, yakni pada Januari, Mei, dan September. Namun, bila terjadi kontraksi yang signifikan pada kondisi ekonomi dan perbankan, LPS dapat melakukan penyesuaian tambahan jika diperlukan.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Mandiri Sekuritas Sebut Pasar Obligasi Tahun Ini Lebih Prospektif

3 hari lalu

Monitor menampilkan pergerakan saham di Mandiri Sekuritas, Jakarta, 8 April 2016. TEMPO/Tony Hartawan
Mandiri Sekuritas Sebut Pasar Obligasi Tahun Ini Lebih Prospektif

Anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Mandiri Sekuritas, menyatakan pasar obligasi pada 2023 akan lebih prospektif. Apa sebabnya?


Kemenkeu Sebut Ekonomi 2024 Tumbuh 5,7 Persen, Ekonom: Terlalu Optimistis di Tengah Ketidakpastian

5 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM dan PPKF) RAPBN tahun 2024 kepada Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Rapat Paripurna ke-23 masa persidangan V tahun 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 19 Mei 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kemenkeu Sebut Ekonomi 2024 Tumbuh 5,7 Persen, Ekonom: Terlalu Optimistis di Tengah Ketidakpastian

Proyeksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,3-5,7 persen di tahun politik 2024 dinilai terlalu optimistis di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.


IKI Mei 2023 Capai 50,9, Kemenperin: Tetap Ekspansi Meski Melambat

5 hari lalu

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
IKI Mei 2023 Capai 50,9, Kemenperin: Tetap Ekspansi Meski Melambat

Indeks Kepercayaan Industri atau IKI pada Mei 2923 mencapai level 50,9. Kementerian Perindustrian atau Kemenperin mengatakan bahwa IKI pada bulan lalu itu tetap ekspansi meskipun melambat.


Siklus Kenaikan Suku Bunga BI Berakhir, Analis: Pasar Obligasi Membaik

7 hari lalu

Ilustrasi investasi. Shutterstock
Siklus Kenaikan Suku Bunga BI Berakhir, Analis: Pasar Obligasi Membaik

PT Manulife Aset Manajemen Indonesia menyebut pasar obligasi membaik seiring berakhirnya siklus kenaikan suku bunga BI.


Dari Gapeka hingga Gaji ke-13 PNS, Berikut Kebijakan yang Berlaku Bulan Ini

8 hari lalu

Sejumlah penumpang Kereta Api Manahan yang resmi diluncurkan oleh PT KAI di Stasiun Solo Balapan, Kamis, 1 Juni 2023. TEMPO/Septhia Ryanthie
Dari Gapeka hingga Gaji ke-13 PNS, Berikut Kebijakan yang Berlaku Bulan Ini

Sejumlah kebijakan pemerintah diberlakukan mulai Juni 2023, salah satunya gaji ke-13.


Harga Minyak Jatuh di Tengah Kekhawatiran Permintaan dan Kenaikan Suku Bunga Fed

9 hari lalu

Ilustrasi Kilang Minyak. shutterstock.com
Harga Minyak Jatuh di Tengah Kekhawatiran Permintaan dan Kenaikan Suku Bunga Fed

Harga minyak mentah berjangka WTI untuk pengiriman Juli turun 1,37 dolar AS, atau 1,97 persen, menjadi menetap pada 68,09 dolar AS.


Dolar AS Menguat karena Optimisme Lowongan Kerja

9 hari lalu

Ilustrasi mata uang dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan
Dolar AS Menguat karena Optimisme Lowongan Kerja

Data lowongan pekerjaan memberikan optimisme baru untuk indeks dolar AS.


Rupiah Diprediksi akan Tembus Rp 15.500 per Dolar AS di Kuartal III 2023

10 hari lalu

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images
Rupiah Diprediksi akan Tembus Rp 15.500 per Dolar AS di Kuartal III 2023

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah 0,14 persen atau 21 poin menjadi Rp 15.006 per dolar AS.


LPS Pertahankan Suku Bunga Penjaminan 4,25 Persen

15 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Namun KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan
LPS Pertahankan Suku Bunga Penjaminan 4,25 Persen

LPS memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga penjaminan sebesar 4,25 persen di bank umum untuk simpanan rupiah.


Perry Warjiyo Kembali Jabat Gubernur BI, Ekonom Beberkan 5 Tantangannya

17 hari lalu

Tangkapan virtual Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat disumpah jabatan untuk periode 2023-2028, Jakarta, Rabu (24/5/2023). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Perry Warjiyo Kembali Jabat Gubernur BI, Ekonom Beberkan 5 Tantangannya

Direktur Celios Bhima Yudhistira merespons dengan dilantiknya kembali Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia dengan membeberkan lima tantangan. Apa saja?