TEMPO.CO, Bandung - Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Barat Achmad Ma’mun mengatakan, lembaganya sengaja melansir operasi pasar beras cadangan pemerintah untuk mengantisipasi tren kenaikan harga beras yang kerap terjadi saat memasuki bulan September. “Serentak di Jawa Barat,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 29 Agustus 2018.
Baca juga: Darmin Nasution: Stok Beras sampai Musim Panen Februari 2019 Aman
Baca Juga:
Di Bandung, Bulog Jawa Barat menggelar operasi pasar beras cadangan pemerintah di 4 pasar yang menjadi indikator survei Badan Pusat Statistik yakni di Pasar Kiaracondong, Kosambi, Sederhana, dan Andir pada Selasa, 28 Agustus 2018. “Karena tren tahunan selalu begitu, manakala memasuki September-Oktober-November sampai akhir tahun, tren harga beras selalu naik,” kata Ma’mun.
Ma’mun mengatakan, tren kenaikan harga tersebut mengikuti pola tanam nasional. Memasuki September hingga akhir tahun, produksi petani relatif menurun. Penurunan itu kerap diikuti kenaikan harga beras. Polanya mengikuti pola tanam produksi. Karena itu, harus diantisipasi lebih awal.
Ma’mun mengatakan, Bulog sudah menggelar operasi pasar sejak awal tahun, sejak Januari-Februari. Namun kemarin diadakan launching terkait tren kenaikan harga.
Ma’mun mengatakan, operasi pasar yang digelar saat ini juga untuk mengikuti instruksi Kementerian Dalam Negeri. “Perintah dalam kalimatnya itu secara masif harus melakukan operasi pasar. Artinya secara menyeluruh di seluruh Divre,” kata dia.
Ma’mun mengatakan, stok beras Bulog mencukupi jika terpaksa menggelar operasi pasar hingga akhir tahun. Menurut dia, stok siap untuk 9 bulan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan, harga beras di Jawa Barat saat ini cenderung naik. “Apalagi panen sekarang sudah mulai berkurang. Kita mengantisipasi sebelum harga melonjak atau meningkat, kita melakukan operasi pasar,” kata dia.
Menurut Dewi, stok beras di Jawa Barat masih mencukupi. Sejumlah daerah juga melaporkan masih panen. “Tidak ada kelangkaan, semua aman. Tetapi Bulog memutuskan itu setelah mereka rapat di Jakarta. Ini instruksi. Bukan di Jawa Barat saja, tapi seluruh Indonesia operasi pasar cadangan beras pemerintah,” kata dia.
Dewi membenarkan harga beras saat ini cenderung naik. “Harganya di atas HET. Beras medium yang seharusnya Rp 9.450 ada yang di posisi Rp 9.800 dan Rp 10 ribu. Kemudian yang premium seharusnya Rp 12.800 ada yang Rp 13 ribu. Naik sedikit di atas HET,” kata dia.
Pantauan Tempo, sejumlah pedagang beras di Pasar Cicadas di Jalan Cikutra Bandung mengklaim harga yang sepekan lalu stabil, mulai merangkak naik kendati tipis. Pasokan beras juga mulai menunjukkan tren turun. Dede Supriatna, 48 tahun, salah satu pedagang beras di pasar tersebut mengatakan, harga dari penggilingan mulai naik minggu ini. “Stok banyak. Gak susah mencarinya, yang susah mencari harga yang cocok,” kata dia pada Tempo, Rabu, 28 Agustus 2018.