TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi berskala 7 skala richter yang menerpa Lombok Utara mengakibatkan langit-langit atau eternit Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai rusak. Meskipun demikian, pelayanan di bandara tersebut tetap berjalan normal.
"Tim perbaikan terus menyusur kerusakan-kerusakan di terminal internasional dan domesik," kata Presiden Director Angkasa Pura I Faik Fahmi saat dihubungi, Ahad, 5 Agustus 2018.
Faik mengatakan bahwa aparatnya saat ini sedang mendata dan langsung langit-langit yang jatuh atau setengah jatuh. Dia juga mengatakan secara umum pelayanan di Bandar Internasional Ngurah Rai berjalan dengan normal.
"Situasi di area pengambilan bagasi di arrival internasional berjalan normal kondisi terminal aman," kata Faik.
Corporate Communication Senior Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Awaluddin juga menyatakan bahwa kegiatan operasional di Bandara Lombok Praya dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali I telah berjalan seperti biasa pasca gempa yang terjadi pukul 18.46 WITA itu.
"Kegiatan operasional bandara sudah kembali normal," ujar Awaluddin.
Awaluddin berujar tidak ada kerusakan fasilitas sisi udara seperti runway, taxiway, dan apron di dua bandara tersebut. Kerusakan minor hanya terjadi pada beberapa fasilitas di terminal.
Awaluddin berujar listrik di Bandara Lombok Praya sempat padam sekitar pukul 20.00 WITA. Pegawai dan penumpang di fasilitas sisi udara dan terminal sempat dievakuasi di titik evakuasi di luar terminal. Namun, menjelang pukul 20.30 WITA calon penumpang sudah kembali ke ruang tunggu terminal.
Saat ini, untuk menjaga keamanan dan keselamatan penumpang, kata Awaluddin, petugas sedang meninjau dan melakukan pembersihan terhadap berbagai sarana serta fasilitas di seluruh area, baik di terminal dan sisi udara yang terdampak gempa. Walau begitu, kegiatan operasional sudah kembali nomal.
"Angkasa Pura I memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin muncul akibat proses pembersihan dari sarana ataupun fasilitas yang terdampak di area terminal," ujar Awaluddin.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7 skala richter menerpa Lombok bagian Utara. Belum ada laporan pasti soal korban jiwa dalam bencana gempa Lombok tersebut. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika sempat menyatakan adanya potensi tsunami akibat gempa tersebut. Namun, peringatan itu kini telah dicabut.