TEMPO.CO, Semarang - Term of Reference (TOR) peluang kemitraan dengan provider layanan taksi untuk Bandara Internasional Ahmad Yani masih diproses. Sales Department Head of Angkasa Pura I Ahmad Yani Semarang, Zulkifli mengatakan, penanganan sementara transportasi darat telah dibuka taksi berargometer untuk masyarakat.
BACA: AP I Blacklist Eks TNI yang Membentak Penumpang Pesawat
"Jadi pengelola taksi S-16 telah menambah armada taksi argo yang bekerja sama dengan New Atlas, Atlas, dan Kosti. Jumlah taksi berargo berapa saya belum tahu, karena belum lapor ke kami," ujar Zulkifli kepada Tempo, Sabtu 21 Juli 2018.
Selama ini, kata Zulkifli, Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani bekerjasama dengan Taksi Bandara Primer Koperasi Taksi Angkatan Darat (Primkopad) S-16, bus Trans Semarang, dan rental mobil TRAC serta Blue Bird.
BACA: Usai Penumpang Pesawat Dibentak, Bandara Ini Sediakan Taksi Argo
Pasalnya, di Bandara Ahmad Yani memiliki aturan pengelolaan jasa terkait kerja sama di bandara. Soal TOR, lanjut Zulkifli, belum bisa diketahui kapan proses penawaran tersebut akan selesai.
"Masih harus konsultasi dulu. Kalau menyesuaikan kapasitas bandara, kini sudah ada BRT juga, sehingga kalau harus memenuhi keterbutuhan tidak bisa dihitung. Hanya, kami akan menyediakan sesuai keinginan penumpang," ucap Zulkifli.
Taksi berargometer yang disediakan, lanjutnya, memiliki batas bawah Rp 35.000. Tarif argometer yang diterapkan sama dengan taksi pada umumnya. Ketersediaan taksi berargometer mulai berlaku hari ini di Bandara Ahmad Yani.