TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, Senin, 25 Juni 2018 akan merilis kinerja perdagangan Indonesia sepanjang Mei 2018. BPS akan menggelar jumpa pers terkait rilis data perkembangan ekspor dan impor Indonesia sepanjang Mei 2018 pada pk. 10.30 WIB.
Institute For Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi neraca perdagangan pada Mei diperkirakan defisit US$ 1,1 miliar. “Bulan Mei diperkirakan neraca perdagangan kembali defisit sekitar US1,1 miliar,” kata Ekonom Indef Bhima Yudhistira Senin, 25 Juni 2018.
BACA JUGA: Neraca Perdagangan Defisit, Ini Perhitungan BPS
Dia mengemukakan, menjelang Lebaran permintaan impor barang konsumsi dan bahan baku cukup tinggi. Defisit migas juga berpotensi naik, karena kebutuhan BBM meningkat.
Kemudian dari sisi ekspornya ada koreksi harga CPO, dan beberapa komoditas, sehingga nilai ekspor secara tahunan diperkirakan hanya naik 6-7 persen.
BACA JUGA: Menteri Keuangan Sri Mulyani Sebut Ini Cara Agar Neraca Perdagangan Tak Defisit
“Imbas perang dagang kembali memukul ekspor produk unggulan seperti CPO dan karet. Beberapa negara mitra seperti EU [Uni Eropa] dan India memperketat proteksi dagang,” kata Bhima.
Seperti diketahui, neraca perdagangan Indonesia pada April 2018 tercatat mengalami defisit US$1,63 miliar, didorong kenaikan impor barang konsumsi dan migas. Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menuturkan defisit tersebut disebabkan oleh impor yang meningkat tajam. "Defisit disebabkan oleh defisit migas, di mana defisit pada bulan ini mencapai US$1,1 miliar," kata Suhariyanto.
BACA JUGA: Defisit Neraca Perdagangan Disebabkan Sektor Migas
Dengan demikian, posisi neraca perdagangan Indonesia Januari -April 2018 mengalami defisit US$1,31 miliar. Dari posisi tersebut, defisit neraca migas mengalami defisit US$3,8 miliar.
Impor sepanjang April 2018 mencapai US$16,09 miliar atau naik 11,38 persen dibandingkan Maret 2018. Suhariyanto mengungkapkan kenaikan impor meningkat baik migas dan nonmigas.
Ekspor pada April 2018 mengalami penurunan 7,19% menjadi US$14,47 miliar dibandingkan bulan sebelumnya, dengan rincian ekspor nonmigas US$13,28 miliar dan migas US$1,19 miliar. Angka ekspor secara keseluruhan tersebut turun 7,19 persen dibandingkan Maret 2018, tetapi naik 9,0 persen dibandingkan dengan April 2017.
Ekspor nonmigas dan migas pada April tersebut mengalami kontraksi masing-masing -6,80 persen dan -11,32 persen dibandingkan dengan bulan Maret 2018.
BISNIS