Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Rupiah Kuat, BI Diharapkan Naikkan Suku Bunga Ketiga Kali

image-gnews
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah masih bergejolak di dua hari pasca libur panjang lebaran. Pada Jumat pekan lalu, kurs tengah rupiah JISDOR ditutup berada di level 14.102 per dolar AS. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan kondisi tersebut merupakan hal yang wajar.

"Karena seharusnya pasar sudah mulai bergejolak ketika Bank Sentral AS (The Fed) menaikkan bunga pertengahan bulan ini, tapi emosi pasar teredam akibat libur lebaran," ujarnya, kepada Tempo, Ahad 24 Juni 2018.

Baca: Bank Indonesia Jelaskan Alur Penguatan Rupiah

Piter menuturkan hal itu menyebabkan tekanan jual baru terjadi ketika pasar perdagangan kembali dibuka. Di satu sisi, dia menilai gejolak pasar tersebut juga memberikan sinyal kepada Bank Indonesja. "Gejolak itu bentuk sinyal pasar kepada BI untuk menaikkan bunga segera, kalau pasar nggak gejolak BI bisa saja salah membaca sinyal nanti," ucapnya. Bank Indonesia pun diprediksi akan kembali menaikkan bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate pada rapat dewan gubernur (RDG) 28 Juni nanti.

Menjelang kenaikan tersebut, Piter mengatakan nilai tukar rupiah kemungkinan besar masih akan terus bergejolak di sekitar level 14.000 per dolar AS, seiring dengan tingginya tingkat ekspektasi pasar terhadap kenaikan bunga. "Setelah dinaikkan 25 basis poin (bps) saja itu sudah cukup dan bisa membuat rupiah menguat di kisaran 13.800-13.900 per dolar AS), karena memang kenaikan itu yang dikehendaki pasar," ujarnya.

Baca: Rupiah ke Level 14.200, Ini Penjelasan Gubernur Bank Indonesia 

Sepanjang paruh pertama tahun ini, The Fed telah menaikkan bunganya sebanyak 50 bps, begitu pula dengan Bank Indonesia. "Kalau kita naikkan sekali lagi jadi 75 bps itu sudah lebih dari cukup untuk tahun ini," katanya. Piter meyakini bank sentral ke depan tak akan lagi menunda kenaikan suku bunga, bercermin dari pengalaman kondisi beberapa bulan terakhir. Rupiah jauh melemah karena antisipasi kenaikan bunga bank sentral yang terlambat. "Mei kemarin kenaikan pertama bunga acuan kan pasar expect 50 bps tapi ternyata hanya naik 25 bps, jadi kondisi ini menjadi pelajaran berharga bagi BI."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain akan bertindak lebih lugas dalam mengambil keputusan di tengah ketidakpastian pasar, Bank Indonesia juga akan terus melanjutkan bauran kebijakan lainnya, khususnya dari sisi makroprudensial untuk mengimbangi pengetatan moneter akibat kenaikan bunga. "Kebijakan bunga untuk stabilitas nilai tukar dan menjaga capital flow, lalu pelonggaran loan to value (LTV) dan giro wajib minimum (GWM) itu untuk menjaga likuiditas, ini keseimbangan yang patut diapresiasi," ucapnya. Adapun total dalam sepekan kemarin, nilai tukar rupiah tercatat terdepresiasi sebanyak 1,1 persen.

Baca: Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga, Ini Kata Bos BEI

Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan lembaganya telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Misalnya, dengan melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder sebanyak Rp 15 triliun (year to date) untuk menahan pelemahan rupiah. "Karena level Rupiah saat ini sedikit masih overshoot, istilahnya memang sedang mencari keseimbangan baru karena saat libur di luar ada banyak gejolak," katanya.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menambahkan tingkat pelemahan rupiah secara year to date sebesar 3,8 persen. "Ini tolerable kalau dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, jadi lihatnya jangan hanya dari satu hari kemarin saja," katanya. Dia menegaskan ke depan bank sentral akan terus mengupayakan langkah pre-emptive, tak terkecuali menaikkan suku bunga acuan lagi. Sehingga, nilai aset di pasar keuangan domestik tetap akan menarik. "Kami juga akan melakukan langkah stabilisasi secara langsung melalui dual intervention, dan menjaga likuiditas dalam negeri."

GHOIDA RAHMAH | CAESAR AKBAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

4 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.


Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2 persen dari target, yang terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

11 jam lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

12 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

1 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

1 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

1 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

1 hari lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.