TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan kemungkinan ada tekanan eksternal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat hingga sempat menembus level Rp 14.200 pada Senin, 21 Mei 2018.
"Dalam banyak hal karena rencana sanksi yang akan diberikan Amerika tidak jadi dikeluarkan. Kemudian ada sentimen positif US$ akibatnya negara lain melemah," katanya di Gedung Juanda Kementerian Keuangan hari ini.
Baca: Kurs Rupiah Nyaris Sentuh 14.200 per Dolar AS Siang Ini
Pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.190 per dolar Amerika. Rupiah melemah 0,24 persen atau 34 poin dari penutupan perdagangan Jumat, 18 Mei 2018. Siang tadi, nilai tukar rupiah sempat menyentuh level Rp 14.200.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menambahkan, melemahnya nilai tukar euro turut mempengaruhi penguatan dolar Amerika. Menurut Dody, kondisi global saat ini memang membuat mata uang Indonesia dan negara lain melemah terhadap dolar. "Kita enggak bisa melawan pasar," katanya.
Walau begitu, Dody mengatakan level rupiah masih fit. Dody menuturkan Bank Indonesia akan tetap melakukan intervensi terhadap pasar dan surat utang negara. Ia mengatakan BI akan menjaga nilai likuiditas rupiah dan valuta asing.