TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Selasa, 22 Mei 2018, ditutup naik 0,30 persen atau 17,26 poin di level 5.751,12. Pagi tadi, IHSG dibuka menguat 0,59 persen atau 33,77 poin ke level 5.767,63.
Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya, menjelaskan, kondisi pergerakan IHSG masih akan terlihat berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.
Menurut William, potensi kenaikan masih terlihat cukup besar di tengah masih tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Peluang capital inflow masih sangat diharapkan untuk kembali dapat mendongkrak IHSG menuju level tertinggi sepanjang masanya kembali.
Pada akhir sesi I, IHSG menguat 1,34 persen atau 77,02 poin ke level 5.810,88 setelah dibuka rebound 0,07 persen atau 4,07 poin di level 5.779,24. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, 18 Mei 2018, IHSG ditutup melemah 0,56 persen atau 32,61 poin di level 5.783,31.
Baca: Analis Prediksi IHSG Kembali ke Level 6.000 Sebelum Lebaran 2018
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.757,06-5.811,94. Adapun pada perdagangan Senin, 21 Mei 2018, IHSG ditutup melemah 0,86 persen atau 49,46 poin ke level 5.733,85.
Dalam risetnya yang diterima Bisnis.com, Vice President of Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mencatat aksi net sell investor asing hingga akhir sesi I hari ini mencapai Rp 224,1 miliar.
Adapun nilai transaksi hingga akhir sesi I mencapai Rp 3,96 triliun dengan total volume perdagangan mencapai 64,34 juta lembar saham. William mengungkapkan penguatan IHSG hingga akhir sesi I perdagangan hari ini lebih dipengaruhi faktor teknikal rebound.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG tertekan di zona hijau dengan penguatan terbesar dialami sektor aneka industri yang menguat 4,72 persen, disusul sektor infrastruktur yang naik 1,79 persen. Hanya sektor tambang yang melemah 0,07 persen.
BISNIS