TEMPO.CO, jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara memastikan teknologi blockchain yang baru diadopsi aplikasi OnlinePajak bebas dari kebocoran data pribadi penggunanya. Ia menyebut, informasi pembayar pajak akan aman tersimpan di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.
"Blockchain ini lebih aman karena ada kriptografi, ada enskripsinya. Juga ini datanya terdistribusi, istilahnya ledger-nya di mana-mana gitu," tutur dia saat peluncuran penggunaan teknologi blockchain oleh OnlinePajak di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat, 27 April 2018.
Ia menyebut sebagai aplikasi penyedia jasa pembayaran pajak, OnlinePajak tetap tunduk terhadap Peraturan Menteri Kominfo Nomor 20 Tahun 2016 tentang perlindungan data pribadi dalam sistem elektronik. Selain itu, Rudiantara juga mengatakan ada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik pasal 26 yang mengatur hal yang sama. "Jangan takut. Kalau ada leaked out data, perusahaannya yang kena," ujar Rudiantara.
Blockchain adalah teknologi penyimpanan data multiserver yang dihubungkan secara aman oleh kriptografi. Melalui teknologi ini, perubahan data yang terjadi secara efisien dan permanen dapat tercatat. Pihak yang tergabung dalam jaringan ini akan mendapatkan informasi atas setiap transaksi yang terjadi dan harus memvalidasinya.
Baca juga: Penerimaan Pajak Belum Capai Target, Ini Penjelasan Sri Mulyani
OnlinePajak menggunakan teknologi ini untuk melakukan penyederhanaan terhadap proses pembayaran pajak. Selain itu, dengan menggunakan blockchain, perpajakan akan jauh lebih transparan, akurat, dan cepat karena setiap perubahan transaksi akan tercatat, dan dapat dipantau oleh pihak terkait.
Founder dan Direktur OnlinePajak, Charles Guinot, mengatakan pihaknya tidak akan menyimpan data pribadi pembayar pajak. Menurut Charles, yang mereka simpan hanyalah data transaksi dari pembayaran pajak yang dilakukan para wajib pajak saja.
"Kami tahu data pribadi merupakan data yang sangat rahasia. Oleh karena itu kami tidak akan menyimpan data identitas pembayar pajak. Kami dapat memilih data mana saja yang perlu dimasukkan dalam jaringan yang kami buat," ujar Charles.