TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mengaku sudah memanggil pimpinan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Tbk untuk meminta penjelasan terkait banyaknya kasus pencurian data di kartu debit (skimming), khususnya yang terjadi di Kediri, Jawa Timur. Dari hasil pertemuannya itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto, menyebutkan, BRI telah menjamin akan menuntaskan kasus dugaan skimming tersebut.
Bila terbukti modus yang digunakan adalah skimming, ujar Erwin, BRI akan mengganti keseluruhan dana nasabah yang hilang. "Karena ini menyangkut sistem pembayaran, kami juga sangat concern," ujarnya, Jumat, 16 Maret 2018.
Baca: Cegah Skimming, BRI Targetkan Migrasi Kartu Chip Rampung di 2019
BI lalu meminta komitmen BRI untuk menuntaskan kasus penyadapan data tersebut dan meningkatkan keamanan dalam sistem pembayaran untuk perlindungan konsumen. "Kita panggil bank. Memang itu terjadi beberapa skimming ke beberapa nasabah Simpedes. Dari BRI, komitmen untuk selidiki kasus itu," kata Erwin.
Erwin menjelaskan, kasus skimming tersebut terjadi pada nasabah Simpedes yang menggunakan kartu debit dengan ketentuan saldo di bawah Rp 5 juta. Kartu debit dengan saldo tersebut masih diperbolehkan menggunakan magnetic stripe.
Dari hasil pertemuannya itu, kata Erwin, pihak BRI berjanji akan mempercepat pergantian kartu debet yang masih menggunakan magnetic stripe dengan teknologi chip. "Dengan adanya kasus ini, BRI komitmen mempercepat migrasi," ujarnya.
Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mencatat hingga Rabu lalu ada 87 nasabah BRI yang melapor bahwa saldo pada rekeningnya telah berkurang secara misterius. Sebanyak 33 orang diantaranya tercatat sebagai nasabah BRI Unit Ngadiluwih dan 54 orang nasabah dari BRI Unit Purwokerto.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera menyebutkan para korban nasabah BRI ini tiba-tiba menerima pesan singkat yang menginformasikan saldonya berkurang antara Rp 500 ribu hingga 10 juta. "Padahal mereka sama sekali tidak melakukan transaksi," katanya. Polda Jatim telah menurunkan tim dari Sub Direktorat Perbankan Direktorat Reserse Kriminal Khusus untuk membantu penyelidikan di Kepolisian Resor (Polres) Kediri.
ANTARA