TEMPO.CO, Jakarta - PT Astra Internasional Indonesia Tbk mengucurkan dana sebesar US$ 150 juta atau setara Rp 2 triliun ke perusahaan startup unicorn asal Indonesia, Go-Jek. Presiden Direktur PT Astra Internasional Indonesia Tbk Prijono Sugiarto mengatakan dana tersebut berasal dari kas internal perusahaan.
"Internal cash," kata Prijono seusai penandatanganan kerja sama antara Astra dan Go-Jek di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 12 Februari 2018.
Simak: Tiga Pengusaha Paling Bersinar Versi Forbes, Termasuk Bos Gojek
Prijono mengatakan dana yang dikucurkan kepada Go-Jek merupakan bagian dari belanja modal (capital expenditure) tahun ini. Dia berujar, sepanjang 2017, Astra membelanjakan modal secara konsolidasi sebesar Rp 21 triliun-22 triliun.
"Kalau menurut combine capex itu lebih dari Rp 26-27 (triliun). Tahun ini diharapkan naik. Salah satunya berita Go-Jek ini," kata Prijono.
Kucuran dana dari Astra ke Go-Jek ini merupakan investasi terbesar yang diterima Go-Jek dalam ronde penerimaan modal dari sejumlah perusahaan kali ini. Akhir Januari lalu, Google mengakui investasi tersebut. Adapun dana yang dikucurkan Google US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun.
Prijono dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim sama-sama menghindar ketika ditanya berapa persen porsi pendanaan Astra terhadap total investasi yang diterima Go-Jek pada periode ini.