TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah penerbangan maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengalami penundaan dan pembatalan. Atas penundaan dan pembatalan penerbangan tersebut, PT Garuda Indonesia memberikan kompensasi kepada para penumpang.
"Kompensasi sudah sesuai dengan aturan," ujar juru bicara Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, melalui pesan elektronik kepada Tempo, Jakarta, Minggu, 3 Desember 2017.
Pada Jumat, 1 Desember 2017, sejumlah penerbangan Garuda Indonesia terpantau mengalami penundaan. Salah satu lokasi yang mengalami penundaan adalah Terminal 3 Domestik Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Ada sekitar 260 penerbangan Garuda Indonesia ke berbagai tujuan dalam dan luar negeri mengalami penundaan. Rata-rata penundaan berkisar satu hingga dua jam. Ada juga beberapa penerbangan yang ditunda enam sampai tujuh jam.
Ikhsan mengatakan kompensasi yang diberikan kepada penumpang sudah sesuai dengan regulasi yang ditetapkan pemerintah. Hal tersebut, kata dia, mulai refreshment hingga makan siang. "Juga kompensasi yang Rp 300 ribu, di-hotelkan atau full refund," ucapnya.
Baca: Gunung Agung Meletus Penerbangan Batal dan Tunda
Penundaan dan pembatalan penerbangan mengakibatkan Garuda Indonesia mengalami kerugian. Ikhsan berujar pihaknya masih belum menghitung kerugian atas peristiwa ini. "Kalau kerugian, kami belum ada data," tuturnya.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono mengatakan layanan operasional Garuda Indonesia sudah berlangsung kondusif hari ini. Dia berujar, tercatat Minggu pagi ini, sebanyak 193 penerbangan di semua sektor telah diberangkatkan. "Itu dari total penerbangan yang dijadwalkan sebanyak 563 flight hari ini," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Minggu.