TEMPO.CO, Jakarta - Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung-Merak, Banten, sudah kembali dibuka sejak Jumat dinihari, 1 Desember 2017. Kondisi cuaca di perairan Selat Sunda yang sudah mulai membaik membuat pelayaran bisa kembali dilakukan seperti biasa.
“Sudah dibuka sejak kemarin jam 3 pagi dan sudah bisa beraktivitas normal,” kata Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Bakauheni, Lampung Selatan, Sugeng Purwono, saat dihubungi pada Sabtu, 2 Desember 2017.
Simak: Cuaca Buruk, Pelabuhan Bolok Rugi Rp 800 Juta
Ia berujar, meski awalnya sempat terjadi penumpukan dalam antrean menyeberang, kondisi tersebut berangsur berkurang. Sedangkan untuk muat-bongkar kapal feri di Dermaga Pelabuhan Bakauheni tidak mengalami gangguan.
Cuaca buruk memaksa PT ASDP menutup aktivitas pelayaran, baik dari Pelabuhan Bakauheni maupun Merak. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat, kecepatan angin di perairan tersebut mencapai 30-45 knot, yang dapat membahayakan kapal untuk berlayar.
Penutupan tersebut berlangsung mulai Kamis, 30 November 2017, pukul 18.00 WIB. “Semua pelayaran ditutup dari magrib,” ucap Sugeng.
Alhasil, penumpang, sepeda motor, kendaraan pribadi, dan truk barang tertahan di pelabuhan. Meski begitu, diakui Sugeng, tidak ada penumpang yang mengeluhkan ditutupnya pelayaran. “Mereka mengerti karena memang cuaca sedang buruk, tidak bisa dipaksakan untuk berangkat,” tuturnya.