TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaarta Securitas, Reza Priyambada, memperkirakan kurs rupiah akan mengalami pelemahan hari ini. Reza menilai rupiah kembali melemah seiring dengan kurang positifnya sentimen dari dalam negeri.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran support 13.558 dan resisten 13.455 per dolar Amerika Serikat," kata Reza, Selasa, 7 November 2017.
Menurut Reza, hal tersebut membuat rupiah tidak mampu mengimbangi pergerakan dolar Amerika yang kembali mencoba menguat. "Tentu kondisi ini akan membuka peluang pelemahan rupiah."
Baca: BI: Tak Hanya Kurs Rupiah yang Melemah terhadap Dolar AS
Reza menilai sentimen global dari tidak berubahnya kebijakan moneter Bank Sentral Jepang (BoJ) dan dipilihnya Jerome Powell menjadi kandidat pengganti Yellen sebagai Gubernur The Fed membuat dolar Amerika menguat. "Tetap waspadai mulai terapresiasinya dolar Amerika dan berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah."
Situs resmi Bank Indonesia mencatat kurs rupiah terhadap dolar Amerika berada di Rp 13.529 pada Senin, 6 November 2017. Reza melihat, di tengah respons positif terhadap rilis produk domestik bruto Indonesia pada kuartal ketiga 2017 sebesar 5,06 persen year-on-year, pergerakan rupiah berbalik melemah. "Tampaknya rupiah merespons negatif pertumbuhan di angka tersebut karena dianggap masih di bawah estimasi 5,13 persen," ujar Reza.
Reza juga melihat ada anggapan bahwa penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia belum banyak berpengaruh pada pertumbuhan PDB, di mana angka PDB masih memperlihatkan pelambatan. Selain itu, ada yang beranggapan percepatan proyek infrastruktur belum banyak berimbas pada pertumbuhan PDB. "Akibatnya, rupiah cenderung melemah," ucapnya.
Bahkan rilis Survei Konsumen Bank Indonesia pada Oktober 2017 mengindikasikan keyakinan konsumen masih pada level optimistis dengan kecenderungan melemah, yang tecermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Oktober 2017 sebesar 120,7 atau lebih rendah daripada September 2017. "Kian menambah sentimen negatif bagi rupiah," tutur Reza.