Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Eceran Tertinggi Beras Berlaku, Pedagang Cium Kecurangan

image-gnews
Pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang anjlok sejak awal pekan ini lantara pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan 47/2017 yang membatasi harga beras premium maksimal Rp 9.000. Saat ini beras yang masuk per hari hanya sekitar 2.000 ton, jauh menurun dibanding sebelumnya mencapai 4.000 ton per hari, pada Rabu, 26 Juli 2017. Tempo/Avit Hidayat.
Pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang anjlok sejak awal pekan ini lantara pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan 47/2017 yang membatasi harga beras premium maksimal Rp 9.000. Saat ini beras yang masuk per hari hanya sekitar 2.000 ton, jauh menurun dibanding sebelumnya mencapai 4.000 ton per hari, pada Rabu, 26 Juli 2017. Tempo/Avit Hidayat.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang Zulkifli Rasyid mencium indikasi kecurangan setelah pemerintah menerapkan harga eceran tertinggi beras untuk jenis medium yang dipatok Rp 9.450 per kg. "Walau pun yang medium ada, itu (beras) premium yang kurang bagus dicampur menir (beras yang hancur) untuk dijual menjadi medium," kata Zulkifli saat dihubungi Tempo di Jakarta, Senin, 25 September 2017.

Beras premium yang dicampur dengan menir, selanjutnya akan dijual menjadi beras jenis medium. Pengoplosan tersebut, kata dia, terjadi karena permintaan konsumen yang mau diadakan jenis beras medium. "Sebab, beras medium sudah langka sejak dua pekan lalu," ujarnya.

Menurutnya, harga beras medium yang masuk ke pasar induk Cipinang sudah cukup tinggi. Akibatnya sulit bagi pedagang untuk menjual beras medium sesuai dengan harga yang ditentukan pemerintah. "Pada prinsipnya pedagang mengikuti pemerintah. Namun, ketersedianya juga harus dipastikan," ujarnya.

Zulkifli meminta pemerintah mengkaji HET untuk beras jenis medium. Ia menyarankan agar pemerintah membagi lagi jenis dan harga beras medium menjadi tiga kategori.

Tujuan pembagian kategori tersebut, kata dia, agar para pedagang bisa menjual kembali beras medium, yang sudah langka saat ini. "Kalau harga beras yang premium saat ini tidak masalah. Sebab, HET-nya Rp 12.800, sedangkan harganya di Cipinang Rp 10-11 ribu," ujarnya.

Untuk memastikan ketersedian beras medium, kata dia, pemerintah mesti melakukan operasi pasar beras jenis tersebut. Beberapa hari lalu, kata dia, Badan Ketahanan Pangan telah melakukan operasi pasar beras medium dengan harga Rp 8 ribu per kg.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau Bulog (Badan Urusan Logistik) punya stok seharusnya dikeluarkan, agar beras medium tidak langka," ujarnya. "Jangan sampai HET ditetapkan barangnya (beras medium) tidak ada."

Adapun batas toleransi penerapan HET beras jenis medium dan premium mulai diberlakukan hari ini. HET beras yang telah ditetapkan pemerintah di daerah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi, untuk jenis medium Rp 9.450 per kg, sedangkan yang premium Rp 12.800.

Untuk di Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan, harga eceran tertinggi beras medium Rp 9.950, premium Rp 13.300. Sedangkan, di Kalimantan dan Maluku HET beras medium Rp 10.250, premium Rp 13.600. Dari harga yang telah ditetapkan ada perbedaan Rp 800 di Kalimantan dan Maluku untuk beras medium, dengan HET di pulau Jawa.

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DPR Minta Fungsi Bulog Dimaksimalkan demi Menjaga Stok Pangan

25 Agustus 2019

Pekerja mengemas jagung yang akan didistribusikan ke peternak di Gudang Bulog, Surabaya, Jawa Timur, Kamis 24 Januari 2019. Jagung tersebut merupakan jagung impor gelombang kedua dari Brazil, sebanyak 26 ribu ton yang merupakan bagian dari total 100 ribu ton jagung impor dan selanjutnya didistribusikan ke sejumlah peternak di wilayah Jawa dan sekitarnya. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
DPR Minta Fungsi Bulog Dimaksimalkan demi Menjaga Stok Pangan

Jika fungsinya dipreteli, maka Bulog dinilai tidak akan bisa optimal menyerap panen raya petani.


Bulog Gelontorkan 190 Ribu Ton Beras Lewat Operasi Pasar

16 Maret 2019

Inspektur Jenderal (Irjen) Perdagangan Kementrian Perdagngan (Kemendag) Srie Agustina, saat meninjau Gudang Bulog Divisi Regional (Divre) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Menurut Srie persediaan beras aman hingga usai lebaran nanti. Parliza Hendrawan
Bulog Gelontorkan 190 Ribu Ton Beras Lewat Operasi Pasar

Perum Bulog telah menggelontorkan 190.000 ton beras medium melalui Operasi Pasar (OP) cadangan beras pemerintah (CBP) di seluruh Indonesia.


H-8 Lebaran 2018, Harga Beras di Tangerang Turun Stok Daging Aman

7 Juni 2018

Jelang Ramadan Stok Beras di Tangerang Aman. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
H-8 Lebaran 2018, Harga Beras di Tangerang Turun Stok Daging Aman

Satuan tugas pangan Provinsi Banten memastikan stok beras dan daging sapi aman hingga Lebaran 2018.


Rini Soemarno Minta Bulog dan BUMN Lainnya Genjot Serapan Gabah

5 Mei 2018

Menteri BUMN, Rini Mariani Soemarno. TEMPO/Prima Mulia
Rini Soemarno Minta Bulog dan BUMN Lainnya Genjot Serapan Gabah

Menteri BUMN Rini Soemarno meminta Perum Bulog bersama dengan BUMN lain mulai menggencarkan penyerapan gabah petani.


Mendag Minta Pedagang Beras Tak Ambil Untung Terlalu Besar

5 Mei 2018

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengecek kualitas beras di lapak Pasar Beras Induk Cipinang, Jakarta, 19 Februari 2018. Di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), beras medium masih dipatok antara Rp 10.000-11.000 per kilogram (kg). Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) beras medium Rp 9.450 per kg. TEMPO/Tony Hartawan
Mendag Minta Pedagang Beras Tak Ambil Untung Terlalu Besar

Saat hari ini mengunjungi Pasar Andir, Kota Bandung, Menteri Enggar sempat menemukan pedagang yang menjual beras medium dengan harga di atas HET.


KPPU Prediksi Harga Beras Turun Menjelang Puasa

9 Maret 2018

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek efektivitas kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan ketersediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 4 Desember 2017. Sidak tersebut guna memastikan stok beras di akhir tahun. Tempo/Tony Hartawan
KPPU Prediksi Harga Beras Turun Menjelang Puasa

Stok naik karena masuknya beras impor yang menyebabkan pasokan bertambah.


Harga Cabai Meroket di Bekasi Sejak sebelum Natal

28 Desember 2017

Harga cabai di Pasar Kodim Pekanbaru mulai merangkak naik jelang ramadan. TEMPO/Riyan Nofitra
Harga Cabai Meroket di Bekasi Sejak sebelum Natal

Tak tanggung-tanggung harga cabai rawit merah di pasar tradisional Bekasi, Jawa Barat, melonjak hingga 130 persen.


Menjelang Natal-Tahun Baru, Harga Beras Medium Naik 0,3 Persen

14 Desember 2017

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melakukan tinjauan operasi pasar beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, 10 Oktober 2017. Pemerintah mematok harga eceran tertinggi dari operasi pasar beras medium sebesar Rp 8.100 per kilogram. Tempo/Ilham Fikri
Menjelang Natal-Tahun Baru, Harga Beras Medium Naik 0,3 Persen

Kemendag mengklaim harga beras medium menjelang Natal dan tahun baru hanya mengalami kenaikan 0,3 persen.


Di Depok, Pedagang Beras Jual Beras Medium di Atas HET Pemerintah

12 Oktober 2017

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berfoto di depan truk pembawa beras  saat operasi pasar beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, 10 Oktober 2017.  Operasi pasar akan mendistribusikan 75 ton beras medium. Tempo/Ilham Fikri
Di Depok, Pedagang Beras Jual Beras Medium di Atas HET Pemerintah

Pedagang beras di Pasar Sukatani, Depok, menjual beras jenis medium di atas harga eceran tertinggi, yang telah ditentukan pemerintah.