Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Grace gandhi

Selasa, 24 September 2024 16:54 WIB

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar dari IPB University Bustanul Arifin memaparkan produktivitas pertanian,khususnya padi di Indonesia, melandai sejak era Presiden Soeharto. Menurut dia, Indonesia sempat hampir mencapai swasembada pada era 80-an sebelum akhirnya terngantung impor beras.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) itu mengatakan Indonesia kini kalah dari Vietnam soal produktivitas, sehingga tidak heran RI kini mengimpor beras dari negara tersebut. “Ada sesuatu yang salah dalam konteks ini,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Survei Ekonomi Pertanian yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) Selasa, 24 September 2024.

Bustanul Arifin mengatakan setidaknya ada beberapa masalah yang menyebabkan produksi beras dalam negeri stagnan. Berdasarkan data sensus pertanian, Indonesia masih kekurangan pendampingan penyuluh pertanian. Selain itu inovasi di sektor ini juga lamban.

Sensus BPS juga memaparkan usaha tani perorangan turun. Selama satu dekade, petani yang mengusahakan lahan pertanian kurang dari 0,5 hektare atau petani gurem naik jadi 2,64 juta orang. Hal ini mengindikasikan adanya hambatan dalam peningkatan kesejahteraan petani. “Mau ada ahli ekonomi pertanian setinggi langit, kesejahteraan petani masih sulit,” ujarnya.

Hasil usaha tani pun masih belum bisa meningkat signifikan. Masalahnya, menurut Bustanul Arifin, adalah pola produksi padi yang masih musiman. Sebanyak 65 persen beras Indonesia dihasilkan hanya pada periode 2 hingga 3 bulan, saat musim panen raya tiba.

Advertising
Advertising

Keberlanjutan lahan produksi juga masih jadi tantangan besar. Data BPS pada 2021, sebesar 89,54 persen lahan pertanian Indonesia berada pada status tidak berkelanjutan dengan faktor kapasitas produksi berkurang sangat signifikan. Musababnya, menurut Bustanul Arifin, adalah paparan pupuk kimia yang merusak kesuburan tanah.

Sebanyak 67 persen lahan pertanian, bahan organiknya lebih rendah dari 2 persen. Artinya tanah pertanian sebagian besar kurang sehat sehingga ke depan, ia berharap pemerintah menjalankan program harus menyehatkan tanah. “Pupuk kimia menjadi penyebabnya, perlu jeda, kalau terus menerus diberikan pupuk kimia maka produktivitas tidak akan bertambah,” kata Bustanul Arifin.

Adapun tahun ini, Bulog mendapatkan amanat untuk mengimpor beras sejumlah 3,6 juta ton. Sampai akhir tahun, Bulog masih harus mengimpor beras sekitar 1,2 juta ton.

Pilihan Editor: Gerindra Minta Kebijakan Jokowi soal Ekspor Pasir Laut Ditunda, Apa Alasannya?

Berita terkait

Kajian Indef: 2,3 Juta Pekerja Terdampak Aturan Pembatasan Tembakau dan Rokok Elektrik

4 jam lalu

Kajian Indef: 2,3 Juta Pekerja Terdampak Aturan Pembatasan Tembakau dan Rokok Elektrik

Kajian Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan bahwa 2,3 juta pekerja terdampak aturan pembatasan tembakau dan rokok.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Ingin Alihkan Jalur Masuk Impor di Ujung Pemerintahan Jokowi

6 jam lalu

Zulhas Tak Ingin Alihkan Jalur Masuk Impor di Ujung Pemerintahan Jokowi

Zulhas mengaku tak ingin mengejar realisasi pengalihan jalur masuk tujuh komoditas impor ke Indonesia Timur di ujung pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kemasan Rokok Polos di Sini Ditentang, Mulai Banyak Diterapkan di Luar Negeri

6 jam lalu

Kemasan Rokok Polos di Sini Ditentang, Mulai Banyak Diterapkan di Luar Negeri

Kementerian Kesehatan menyiapkan peraturan yang antara lain menyangkut keharusan produsen tembakau menjualnya dalam kemasan rokok polos.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Satgas Impor Ilegal, Menteri Zulhas: Untuk Shock Therapy

10 jam lalu

Pembentukan Satgas Impor Ilegal, Menteri Zulhas: Untuk Shock Therapy

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan terpaksa membentuk Satgas Impor Ilegal, untuk shock therapy.

Baca Selengkapnya

Impor per Agustus 2024 Turun 4,93 Persen, Kemendag: PMI Manufaktur RI Terendah dalam 3 Tahun Terakhir

14 jam lalu

Impor per Agustus 2024 Turun 4,93 Persen, Kemendag: PMI Manufaktur RI Terendah dalam 3 Tahun Terakhir

Kemendag mengungkapkan impor Indonesia pada bulan Agustus tahun ini tercatat US$ 20,67 miliar atau turun 4,93 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Kemasan Rokok Polos Berdampak Ekonomi Rp308 T, Menkes: Masih dalam Pembahasan

1 hari lalu

Indef Sebut Kemasan Rokok Polos Berdampak Ekonomi Rp308 T, Menkes: Masih dalam Pembahasan

Indef mengkritisi aturan ketat penjualan produk tembakau, termasuk kemasan rokok polos, bisa berdampak ekonomi senilai Rp308 triliun setahun.

Baca Selengkapnya

Hingga Februari 2024, Jumlah Pengangguran di Indonesia Tembus 7,2 Juta Orang

1 hari lalu

Hingga Februari 2024, Jumlah Pengangguran di Indonesia Tembus 7,2 Juta Orang

Data terbaru pengangguran di Indonesia yang disebut menurun menurut BPS, tetapi tertinggi di Asia Tenggara

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Ada Potensi Ekonomi Rp 308 Triliun Hilang Imbas Aturan Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektrik

1 hari lalu

Indef Sebut Ada Potensi Ekonomi Rp 308 Triliun Hilang Imbas Aturan Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektrik

Indef menelisik dampak kebijakan pengamanan produk tembakau dan rokok elektrik terhadap ekonomi, industri, penerimaan negara, dan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia: Harga Beras di Indonesia Tinggi, tapi Petani Padi Pendapatannya Rendah

1 hari lalu

Bank Dunia: Harga Beras di Indonesia Tinggi, tapi Petani Padi Pendapatannya Rendah

Badan Pangan Nasional mengakui harga beras di dalam negeri saat ini tergolong tinggi.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Penyakit Alzheimer

1 hari lalu

Tips Mencegah Penyakit Alzheimer

peningkatan kasus demensia dan penyakit Alzheimer, bentuk demensia yang paling umum.

Baca Selengkapnya