Fraksi-Fraksi di DPR Setujui Penambahan Anggaran Kemenparekraf jadi Rp 3,05 Triliun agar Dibahas Banggar

Reporter

Bagus Pribadi

Editor

Grace gandhi

Jumat, 6 September 2024 19:42 WIB

Ilustrasi rapat di DPR. Dok.TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi-fraksi di Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR menyetujui usulan tambahan anggaran untuk pagu indikatif 2025 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk dibahas di Badan Anggaran (Banggar) DPR. Adapun besaran tambahan yang diusulkan Kemenparekraf sebesar Rp 3,05 triliun untuk mencapai target sesuai rancangan rencana kerja pemerintah (RKP).

Anggota DPR dari Fraksi Golkar Hetifah Sjaifudian mengatakan, prihatin dengan anggaran Kemenparekraf yang terbatas padahal alokasi dan dampaknya secara langsung memberikan kebermanfaatan.

“Kami Fraksi Golkar menyetuju dan mendukung sepenuhnya agar pagu anggaran sementara Rp 1,7 triliun bisa diserahkan kepada Banggar dan demikian juga dengan usulan tambahan, memang sangat diperlukan sekali,” katanya dalam rapat di Komisi X DPR, Senayan, JUmat, 6 September 2024.

Ia mengatakan, program dan inovasi sektor pariwisata khususnya dalam menghadapi tantangan global banyak sekali yang diperlukan tapi anggarannya tak tersedia. “Jadi sekitar Rp 3,05 triliun hendaknya bisa diperjuangkan di Banggar DPR,” kata Hetifah.

Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Ali Zamroni menegaskan, belum mengetahui nomenklatur pemerintahan berikutnya, yakni presiden terpilih Prabowo-Gibran. Sebab itu, ia meminta Kemenparekraf memaksimalkan pagu anggaran dan akan memperjuangkan usulan tambahan anggaran itu.

Advertising
Advertising

“Fraksi Gerindra menyetujui anggaran yang disampaikan, dan juga mendorong supaya anggarannya tersebut bisa terwujud supaya nanti bisa mempermudah pergerakan Kemenparekraf,” kata Ali.

Ali mengatakan, program pariwisata berkualitas dan berkelanjutan harus menjadi wujud konkrit dari Kemenparekraf. Sebab, menurut dia, dari 17 sub sektor yang ada, hanya sekitar setengahnya saja yang menjadi favorit.

Selanjutnya: “Jadi pertanyaan (masyarakat) muncul, nasib kami setelah...."

<!--more-->

“Jadi pertanyaan (masyarakat) muncul, nasib kami setelah mengetahui apa yang bapak sampaikan semua. Kami tak punya biaya untuk usaha dan sebagainya,” kata Ali.

Ali menuturkan, Kemenparekraf harus mempertimbangkan dengan memudahkan prosesnya kepada masyarakat mengenai akses permodalan. “Mudah-mudahan dengan anggaran yang ada ini bisa dimaksimalkan, walaupun ikhtiar untuk menyampaikan penambahan (anggaran),” ujarnya.

Senada, Anggota DPR dari Fraksi NasDem Eva Stevany Rataba juga menyetujui usulan penambahan anggaran 2025 untuk Kemenparekraf. “Kami Fraksi Partai NasDem menyetujui usulan tambahan pagu anggaran Kemenparekraf 2025 untuk dibahas dan diperjuangkan teman-teman di Banggar DPR,” katanya.

Namun, ia menyoroti perihal biaya uang kuliah tunggal (UKT) di Politeknik Pariwisata yang dirasa lebih mahal, supaya bisa dijangkau masyarakat. Kemudian, kata dia, kurikulumnya juga sesuai dengan dunia usaha dan industri sehingga dapat meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan pelaku industri agar lulusannya dapat mendapatkan pekerjaan secara optimal.

“Kami juga mendorong agar SDM Kemenparekraf yang telah mengikuti pelatihan kewirausahaan untuk berbagi pengetahuan dan keterampilannya bersama masyarakat juga memberikan kemudahan akses dalam pendampingan, permodalan,” ujar Eva.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengusulkan tambahan anggaran untuk pagu indikatif kementeriannya tahun 2025. “Kami menyampaikan usulan tambahan sejumlah Rp 3 triliun sekian dan teralokasi pada masing-masing satuan kerja pada isu utama yaitu peningkatan kekuatan SDM (sumber daya manusia) kita, maupun kekuatan destinasi dan beberapa program unggulan seperti program desa wisata," kata Sandiaga dalam Rapat Kerja bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Senayan pada Kamis, 13 Juni 2024.

Sebelumnya, pagu anggaran untuk Kemenparekraf sebesar Rp 1,7 triliun. Penambahan anggaran tersebut, kata Sandiaga, diharapkan dapat memberi kemudahan bagi pemerintahan berikutnya dalam menjalankan program kerja.

Annisa Febiola berkontribusi dalam artikel ini

Pilihan Editor: Upaya Penyehatan Keuangan, Wamen BUMN Sebut Waskita Karya Tak Ambil Proyek Tol Baru

Berita terkait

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

9 jam lalu

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

Para menteri Jokowi pamit di berbagai kesempatan antara lain Sri Mulyani, Retno Marsudi, Erick Thohir, dan Basuki Hadimuljono.

Baca Selengkapnya

Baleg Sepakati Semua Anggota DPR, Tenaga Ahli dan ASN Dapat Tanda Jasa Kehormatan

10 jam lalu

Baleg Sepakati Semua Anggota DPR, Tenaga Ahli dan ASN Dapat Tanda Jasa Kehormatan

Semua anggota DPR periode 2019-2024 akan mendapatkan tanda jasa kehormatan.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Korban Perundungan Binus School Simprug Keberatan Kasus Ini Disebut Perkelahian

20 jam lalu

Kuasa Hukum Korban Perundungan Binus School Simprug Keberatan Kasus Ini Disebut Perkelahian

Sunan Kalijaga, sangat menyayangkan bahwa dari pihak Binus School Simprug maupun pengacara terduga pelaku yang menyebut sebagai perkelahian.

Baca Selengkapnya

DPR Sepakati Revisi UU MK Diwariskan ke Periode Berikutnya

21 jam lalu

DPR Sepakati Revisi UU MK Diwariskan ke Periode Berikutnya

Komisi III DPR sepakat untuk mengesahkan revisi UU MK Nomor 24 Tahun 2003 di periode berikutnya, karena keterbatasan waktu.

Baca Selengkapnya

DPR Setujui Naturalisasi Eliano Rejinders dan Mees Higres, Menkumham Pastikan Sesuai Aturan

1 hari lalu

DPR Setujui Naturalisasi Eliano Rejinders dan Mees Higres, Menkumham Pastikan Sesuai Aturan

Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menyutujui permohonan pertimbangan pemberian kewarganeraan Indonesia, bagi dua atlet sepak bola, Eliano Johannes Rejinders dan Mees Victor Joseph Hilgres.

Baca Selengkapnya

KPK Minta Tes Wawancara Capim dan Dewas Dilakukan Terbuka

1 hari lalu

KPK Minta Tes Wawancara Capim dan Dewas Dilakukan Terbuka

Komisi Pemberantasan Korupsi menanggapi soal tes wawancara seleksi calon pimpinan dan dewan pengawas KPK yang dilakukan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Batal Bahas RUU Pengawasan Obat dan Makanan

1 hari lalu

Pemerintah Batal Bahas RUU Pengawasan Obat dan Makanan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah dan DPR tidak akan melanjutkan pembahasan RUU Pengawasan Obat dan Makanan.

Baca Selengkapnya

DPR Sepakati Tambahan Anggaran BMKG Sebanyak Rp 25 Miliar untuk Danai Modifikasi Cuaca

1 hari lalu

DPR Sepakati Tambahan Anggaran BMKG Sebanyak Rp 25 Miliar untuk Danai Modifikasi Cuaca

BMKG menjelaskan modifikasi cuaca tersebut akan dilakukan sebanyak 40 hari sepanjang tahun 2025 dengan total biaya Rp 22,09 miliar.

Baca Selengkapnya

Gelar Aksi Sahkan RUU PPRT di DPR, Koalisi Perlindungan PRT: Wakil Rakyat Jangan Jahat ke Rakyat

1 hari lalu

Gelar Aksi Sahkan RUU PPRT di DPR, Koalisi Perlindungan PRT: Wakil Rakyat Jangan Jahat ke Rakyat

Koalisi Sipil untuk UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga kembali menggelar aksi terkait RUU PPRT di DPR, Jakarta pada Selasa, 17 September 2024.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Dorong Kota Palembang Jadi Kota Kreatif untuk Sokong Kemajuan UMKM

1 hari lalu

Sandiaga Uno Dorong Kota Palembang Jadi Kota Kreatif untuk Sokong Kemajuan UMKM

Kota kreatif merupakan salah satu terobosan yang akan dilakukan Kemenparekraf bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palembang.

Baca Selengkapnya