Mirae Asset Beberkan Sentimen Pasar Saham yang Harus Diperhatikan Investor

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Jumat, 9 Agustus 2024 10:39 WIB

Ilustrasi bursa saham. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan investor untuk bertransaksi aktif jangka pendek pada saham-saham berfundamental kuat. Di samping itu, investor juga harus memperhatikan kondisi makroekonomi serta pergerakan pasar saham global yang volatilitasnya sedang tinggi.

Head of Investment Solution Mirae Asset, Roger MM menyebut salah satu caranya adalah dengan memantau laporan keuangan emiten di bursa terkait kuartal II 2024. "Investor juga bisa memanfaatkan momentum, mengoleksi saham berfundamental kuat ketika pasar terkoreksi,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat, 9 Agustus 2024.

Untuk saham berfundamental kuat, Mirae Asset masih merekomendasikan sembilan saham pilihan seperti ACES, ASII, BBRI, BBCA, BMRI, CPIN, MAPI, MYOR, dan TLKM. Roger memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga tahun ini berada di level 7.585.

Roger menuturkan, saat ini volatilitas yang tinggi ditunjukkan dari pergerakan hebat di hampir seluruh pasar saham dunia. Pergerakan pasar saham global tersebut terutama di beberapa negara acuan dalam sepekan terakhir. “Pergerakan itu juga terkait dengan ketidakpastian ketika ada ancaman resesi di AS, sehingga membuat mata uang dolar AS dan harga emas dunia meningkat,” katanya.

Untuk menghindari ancaman resesi tersebut, The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 sampai 50 basis poin pada September. Secara total, bank sentral diperkirakan akan memangkasnya maksimal 125 basis poin hingga akhir tahun ini.

Advertising
Advertising

Menurut Roger, faktor lain yang akan memengaruhi kondisi perekonomian dan pasar saham global adalah potensi ketidakpastian jika Donald Trump menjadi presiden, perlambatan ekonomi AS dan Cina, serta tensi geopolitik terutama di Timur Tengah.

Meskipun mengalami volatilitas yang tinggi di tingkat global, namun Roger meyakini kondisi makroekonomi dan pasar modal domestik masih akan kondusif. Dia memperkirakan Bank Indonedia (BI) memiliki ruang penurunan suku bunga acuan atau BI rate hingga 50 basis poin pada akhir tahun menjadi 5,75 persen dari posisi saat ini 6,25 persen.

Pilihan Editor: Mengenal Kelas Menengah yang Disebut Daya Belinya Mengalami Penurunan

Berita terkait

Alibaba Komitmen Pertahankan 88 Miliar Lembar Saham di GoTo hingga Lima Tahun Mendatang

15 jam lalu

Alibaba Komitmen Pertahankan 88 Miliar Lembar Saham di GoTo hingga Lima Tahun Mendatang

Alibaba Group jalin kerja sama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Kerja sama ini mencakup komitmen pertahankan 8.531.124.993 lembar saham selama lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

15 jam lalu

Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

Trade Expo Indonesia akan dilaksanakan selama 4 hari tanggal 9 hingga 12 Oktober 2024 di The Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD CIty.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Tutup Perdagangan Pertama setelah Libur Panjang Rebound di Level 7.819

21 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Tutup Perdagangan Pertama setelah Libur Panjang Rebound di Level 7.819

IHSG menutup perdagangan pertama hari ini di level 7.819 atau +0,08 persen.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

1 hari lalu

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.

Baca Selengkapnya

Ekonom Celios Sesalkan Dualisme Kadin, Berpotensi Menimbulkan Kebingungan dan Menurunkan Reputasi Kadin

1 hari lalu

Ekonom Celios Sesalkan Dualisme Kadin, Berpotensi Menimbulkan Kebingungan dan Menurunkan Reputasi Kadin

Ekonom Celios Bhima Yudhistira sesalkan dualisme dalam tubuh Kadin. Dia menyebut perpecahan itu akan menimbulkan dampak buruk bagi dunia usaha

Baca Selengkapnya

Ekonom Celios Kritik Pengelolaan Bandara IKN Dibuka untuk Asing

3 hari lalu

Ekonom Celios Kritik Pengelolaan Bandara IKN Dibuka untuk Asing

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengkritik rencana Kemenhub bukan pengelolaan Bandara IKN untuk asing

Baca Selengkapnya

Jaga Kestabilan Harga, Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Ke Pasar Sukamoro

4 hari lalu

Jaga Kestabilan Harga, Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Ke Pasar Sukamoro

Sidak ini menjadi upaya untuk menjaga kestabilan harga sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga. Peninjauan pasarpun rutin Farid lakukan.

Baca Selengkapnya

Pernah Terjadi Ledakan Bom BEJ 24 Tahun Lalu, IHSG Langsung Goyang

4 hari lalu

Pernah Terjadi Ledakan Bom BEJ 24 Tahun Lalu, IHSG Langsung Goyang

Teror bom terjadi di Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ). Simak kilas balik peristiwa bom BEJ 24 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Emiten Milik Boy Thohir ADRO Bakal Jual Seluruh Saham Adaro Andalan Indonesia, Ini Sebabnya

4 hari lalu

Emiten Milik Boy Thohir ADRO Bakal Jual Seluruh Saham Adaro Andalan Indonesia, Ini Sebabnya

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan menjual 99,99 persen sahamnya di PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Dampak Kenaikan PPN jadi 12 Persen ke Kontraksi Ekonomi, dari Pendapatan Riil Turun hingga..

5 hari lalu

Dampak Kenaikan PPN jadi 12 Persen ke Kontraksi Ekonomi, dari Pendapatan Riil Turun hingga..

Rencana pemerintah menaikkan PPN hingga 12 persen dapat berujung pada kontraksi ekonomi. Apa saja imbas negatifnya?

Baca Selengkapnya