Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya
Reporter
Tempo.co
Editor
Grace gandhi
Senin, 1 April 2024 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Senin sore, 1 April 2024 dimulai dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani selama Ramadan pada Maret 2024 turun 7,24 persen secara bulanan. Namun angka ini naik dibandingkan tahun lalu sebesar 27,71 persen.
Disusul, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meneken Peraturan Pemerintah 16 Tahun 2024 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau IFG Life.
Selanjutnya, Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp 271 triliun. Kerugian terbesar akibat kerusakan alam karena pengrusakan hutan alam.
Berikutnya, Badan Pusat Statistik atau BPS menyatakan tarif angkutan udara pada Ramadan Maret 2024 mengalami deflasi sebesar 0,97 persen. Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan terdapat 20 provinsi yang mengalami deflasi tarif angkutan udara, 17 provinsi mengalami inflasi, dan satu provinsi lainnya stabil.
Terakhir, Serikat Pekerja PT Timah TBK yang bernaung di organisasi Ikatan Karyawan Timah (IKT) mendesak pemerintah untuk memperbaiki tata kelola pertambangan timah yang saat ini sudah sangat bermasalah.
Kelima berita itu paling banyak diakses pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan lima berita yang trending tersebut:
Selanjutnya: 1. BPS: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan....
<!--more-->
1. BPS: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani selama Ramadan pada Maret 2024 turun 7,24 persen secara bulanan. Namun angka ini naik dibandingkan tahun lalu sebesar 27,71 persen.
Harga gabah kering giling (GKG) juga turun sebesar 5,47 persen secara bulanan. Harga GKP pun tercatat naik dibandingkan 2023 sebesar 34,22 persen.
Hal yang sama terjadi pada harga beras. Penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, harga beras di penggilingan naik sebesar 25,21 persen.
Berita selengkapnya baca di sini.
2. Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meneken Peraturan Pemerintah 16 Tahun 2024 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau IFG Life.
Menurut salinan PP 16 Tahun 2024 yang diunggah ke JDIH Kementerian Sekretariat Negara pada 28 Maret 2023, pemerintah menyuntik IFG dengan modal negara senilai tiga triliun lima ratus lima puluh enam miliar rupiah (Rp 3,556, 000, 000, 000, 00 atau Rp 3,5 triliun).
Salah satu pertimbangan penambahan PNM ini adalah untuk menyelesaikan pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ke IFG Life.
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 3. Kasus Dugaan Korupsi PT Timah, Ini Awalnya Angka Kerugian Negara....
<!--more-->
3. Kasus Dugaan Korupsi PT Timah, Ini Awalnya Angka Kerugian Negara Rp271 Triliun Itu
Kasus dugaan korupsi di PT Timah (Persero) Tbk., yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Kerugian terbesar akibat kerusakan alam karena pengrusakan hutan alam.
“Kerugian negara dan lingkungan akibat kejahatan tersebut ditaksir mencapai Rp 271 triliun,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, seperti dikutip Majalah Tempo edisi 11-17 Maret 2024.
Penghitungan kerugian ekologis dilakukan oleh Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB, Bambang Hero Saharjo, melalui pengamatan citra satelit dari 2015 hingga 2022. Terdapat izin usaha pertambangan (IUP) di darat seluas hampir 350 ribu hektare di tujuh kabupaten di Provinsi Bangka Belitung.
Berita selengkapnya baca di sini.
4. BPS Sebut Tarif Tiket Pesawat Selama Ramadan Mengalami Deflasi 0,97 Persen, Ini Penyebabnya
Badan Pusat Statistik atau BPS menyatakan tarif angkutan udara pada Ramadan Maret 2024 mengalami deflasi sebesar 0,97 persen. Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan terdapat 20 provinsi yang mengalami deflasi tarif angkutan udara, 17 provinsi mengalami inflasi, dan satu provinsi lainnya stabil.
"Penyebabnya, karena pada Ramadan Maret ini masih sedikit masyarakat yang menggunakan moda angkutan udara," ujar Amalia dalam konferensi pers virtual pada Senin, 1 April 2024.
Selain disebabkan adanya penurunan permintaan, Amalia mengatakan saat ini banyak maskapai penerbangan yang tidak menaikan tarif. Bahkan, menurut dia, ada maskapai yang memberikan tarif lebih rendah dibandingkan pada Februari lalu, sehingga terjadi deflasi angkutan udara pada Maret 2024.
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 5. Petinggi Terjerat Korupsi, Serikat Pekerja PT Timah Tuntut....
<!--more-->
5. Petinggi Terjerat Korupsi, Serikat Pekerja PT Timah Tuntut Perbaikan Tata Kelola Tambang
Serikat Pekerja PT Timah (Persero) Tbk. yang bernaung di organisasi Ikatan Karyawan Timah (IKT) mendesak pemerintah untuk memperbaiki tata kelola pertambangan timah yang saat ini sudah sangat bermasalah.
Ketua IKT Wilayah Pangkalpinang Riki Febriansyah mengatakan proses penegakan hukum yang saat ini ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung) menjadi momentum tepat bagi pemerintah mengevaluasi dan memperbaiki tata kelola pertambangan timah.
"Saat ini karut marut tata kelola dominan terjadi di sektor hulu pertambangan timah. Kasus hukum yang saat ini berjalan seharusnya menjadi perhatian dan momentum yang pas memperbaiki masalah yang selama ini ada tapi ada pembiaran," ujar Riki kepada Tempo, Senin, 1 April 2024.
Riki menuturkan pihaknya mendukung proses hukum di Kejagung dan berharap segala modus kecurangan dan masalah yang terjadi selama ini bisa terkuak dan diselesaikan. Hal tersebut, kata Riki, disebabkan kasus hukum yang berjalan turut berimbas pada ekonomi masyarakat.
Berita selengkapnya baca di sini.
Pilihan Editor: Jasa Marga Beri Diskon Tol dari Jakarta hingga Semarang, Berapa yang Bisa Dihemat?