TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara kondang sekaligus nasabah PT Asuransi Jiwasraya, OC Kaligis, mendatangi kantor pusat Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta Pusat pada Senin, 4 Maret 2024. Dia datang bersama dengan kurang lebih 10 nasabah Jiwasraya lain yang menolak restrukturisasi polis ke PT IFG Life. Pertemuan tersebut berlangsung tak sampai satu jam.
Para nasabah korban asuransi itu menuntut pelaksanaan perintah Kementerian Keuangan agar Jiwasraya menjalankan putusan inkrah. Melalui Putusan Mahkamah Agung Nomor 96 PK/2024, PK Jiwasraya ditolak pada 22 Februari 2024. Maka dari itu, Jiwasraya harus menyelesaikan pembayaran.
"Saya sudah menang sampai di PK. (Putusan) ini mesti dilaksanakan, karena ini negara hukum. Undang-Undang kan mengatakan Presiden itu taat undang-undang, toh. Jadi, tidak ada langsung lagi bagi Jiwasraya untuk menunda pembayaran," kata OC Kaligis usai bertemu dengan dua orang perwakilan Jiwasraya.
Hasil putusan tersebut, kata Kaligis, tentu saja mesti dipatuhi. "(Bila tidak), bubar negara hukum Indonesia. Ini kan negara hukum. Saya sudah melakukan melalui jalur hukum."
Kaligis adalah salah satu korban gagal bayar Jiwasraya. Oleh sebab itu, dia kehilangan uangnya senilai Rp 25 miliar di perusahaan asuransi milik negara itu.
Saat ini, kata wakil nasabah Jiwasraya Machril, setidaknya ada 0,49 persen nasabah Jiwasraya yang menolak dialihkan ke IFG Life. Adapun total klaimnya mencapai Rp 187 miliar. Namun, satu per satu kawannya yang memperjuangkan hak mereka mulai mundur.
"Ada yang diancam gak dicairkan, ada yang sudah meninggal juga belum lama ini," kata dia pada Senin.
Selanjutnya: Kini, total klaim yang harus dibayar Jiwasraya sekitar Rp 80 miliar....