Pedagang Pasar Kesulitan Dapat Stok Beras Premium, Kenaikan Harga Sudah 20 Persen

Jumat, 23 Februari 2024 18:36 WIB

Pekerja mengangkut beras premium untuk dipindahkan ke atas truk di Pergudangan Pasar Beras Induk Cipinang, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Pemprov DKI Jakarta mendistribusikan sebanyak 15 Juta kilogram atau 15.000 ton beras premium tersebut ke sejumlah toko ritel modern yang ada di Jabodetabek. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengatakan hingga saat ini pedagang pasar masih kesulitan mendapatkan stok beras premium, beberapa pekan setelah Pemilu 2024 terlaksana.

"Kami harus mengakui pedagang kesulitan mendapatkan beras premium karena memang stok yang dimiliki penggilingan juga terbatas," kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Reynaldi Sarijowan saat dihubungi pada Jumat, 23 Februari 2024.

Reynaldi menilai kondisi ini harus diwaspadai oleh semua pihak agar pasokan beras premium segera disalurkan, termasuk oleh pabrik-pabrik lokal. Sebab, kelangkaan stok beras premium ini membuat harga semakin melambung.

Ia mengatakan ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras. Antara lain, molornya musim tanam dan musim panen. Sementara itu, konsumsi diperkirakan sedang bertambah. Tahun lalu hasil produksi dalam negeri pun terbatas, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara jumlah permintaan dan pasokan yang ada.

Berdasarkan catatan IKAPPI, kenaikan harga beras tahun ini mencapai 20 persen dibandingkan tahun lalu. Reynaldi menyebutkan, harga beras premium naik dari Rp 14.000 menjadi Rp 18.000 per kilogram.

Advertising
Advertising

Untuk mengatasi persoalan ini, IKAPPI meminta pemerintah untuk menggenjot produksi beras dalam negeri. Dia juga menilai pemerintah harus memperbesar subsidi pupuk dan memperluas skalanya agar hasil produksinya lebih besar.

Berdasarkan laman Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional, harga rata-rata nasional beras premium saat ini sebesar Rp 16.270 per kilogram. Harga beras premium tertinggi ada di Papua Pegunungan yaitu Rp 25.220 per kilogram. Sedangkan harga terendah berada di Aceh yaitu Rp 14.640 per kilogram.

Angka ini semakin jauh dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 6 tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah dan Beras. Untuk zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, HET beras premium Rp 13.900 per kilogram.

Untuk zona 2 yang meliputi Sumatera, selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, HET beras premium Rp 14.400 per kilogram. Sedangkan untuk zona 3 yang meliputi Maluku dan Papua, HET beras premium sebesar Rp. 14.800 per kilogram.

RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Berita terkait

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

29 menit lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

1 hari lalu

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimistis tidak ada lonjakan harga bahan pokok menjelang Idul Adha karena stok pangan aman.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Pedagang Pasar Rakyat Meminta Pemerintah Buat Skala Prioritas untuk Aturan Sertifikasi Halal

2 hari lalu

Asosiasi Pedagang Pasar Rakyat Meminta Pemerintah Buat Skala Prioritas untuk Aturan Sertifikasi Halal

Kementerian Agama tengah menggodok pemberian sanksi untuk pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

10 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

10 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

11 hari lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

12 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

15 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

40 hari lalu

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

42 hari lalu

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan saat ini kenaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah petani baru dalam perencanaan dan penghitungan.

Baca Selengkapnya