Pajak Hiburan Melambung, Hotman Paris: Goodbye Indonesia

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Selasa, 23 Januari 2024 06:35 WIB

Suasana tempat hiburan kareoke Inul Vista di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024. Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD). Merujuk Pasal 58 ayat 2, khusus tarif Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) atas jasa hiburan pada diskotek, karaoke, kelab malam, bar dan mandi uap/spa ditetapkan paling rendah 40% dan paling tinggi 75%. Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan, Lydia Kurniawati Christyana mengatakan bahwa pengusaha dapat mengajukan insentif fiskal apabila merasa keberatan dengan tarif tersebut. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Hotman Paris menyebut kenaikan pajak hiburan membuat para pengusaha hiburan tanah air mulai beralih ladang ke negara lain. Beberapa negara yang dilirik, seperti Thailand, Malaysia, dan Dubai.

"Ya, tunggulah beberapa bulan lagi. Kami udah buka di Thailand, buka di Dubai, di Malaysia. Ya udah, nanti lama-lama kami pindah semua," ujar Hotman Paris usai audiensi bersama Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto pada Senin, 22 Januari 2024.

Hal ini tak lain buntut dari kebijakan menaikkan tarif pajak hiburan sebesar 40 sampai 75 persen. Hotman Paris dan para pelaku industri hiburan menilai, pajak tersebut terlalu berat. Walhasil, kata Hotman Paris, banyak pengusaha memilih negara lain. Ia pun sebagai pengusaha kelab malam juga akan hengkang dari Indonesia.

"Sudah mulai. Kami sekarang sudah merencanakan lagi pendapatan tahun ini kami akan fokuskan membuka di Dubai. Kami mau kabur. Kami udah mau buka di Twin Tower, dekat Malaysia. Kami buka di Bangkok, kami mau pergi ke Dubai. Goodbye, Indonesia," kata pengacara kondang tersebut.

Jangankan dinaikkan menjadi 40-75 persen, tarif pajak 25 persen saat ini pun, menurutnya, sudah terlalu berat. "25 persen dari total bruto, lho. Coba, orang nyanyi-nyanyi di bar. Masa cuma nyanyi doang, lu bayar pajak 40 persen. Otak tuh di mana, sih?" ucap Hotman Paris.

Advertising
Advertising

Tarif pajak hiburan yang ideal menurut Hotman ada di Bangkok, Thailand sebesar 5 persen. Ia mengatakan, prinsip pajak biasanya dari keuntungan, baru dipotong. Keuntungan tersebut dibagi sebagian untuk pemerintah.

"Ini enggak, dari pendapatan. Jadi, biaya itu gak dihitung, langsung (dipotong pajak). Total pendapatan langsung kena pajak. "Itu benar-benar gak masuk diakal. Itu saya bilang memang cuma mau mematikan usaha ini. Kalau gak suka, ya jangan keluarin izinnya," kata Hotman Paris.

Pilihan Editor: CSIS Tanggapi Klaim Gibran tentang Keberhasilan Food Estate: Itu Sawah Palsu

Berita terkait

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

29 menit lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Diberi 2 Surat Tugas Maju di Pilkada 2024, Airlangga: Dia Menjanjikan

15 jam lalu

Ridwan Kamil Diberi 2 Surat Tugas Maju di Pilkada 2024, Airlangga: Dia Menjanjikan

Partai Golkar memberi dua surat tugas kepada Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

15 jam lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Isu Dico - Raffi Ahmad Maju Pilgub Jateng, Airlangga Golkar: Kalau Hasil Survei Bagus, Jalan Terus

17 jam lalu

Isu Dico - Raffi Ahmad Maju Pilgub Jateng, Airlangga Golkar: Kalau Hasil Survei Bagus, Jalan Terus

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto buka suara soal isu Bupati Kendal Dico Ganinduto dan artis Raffi Ahmad maju dalam Pilgub Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

198 PSN Rp1.614 Triliun Selesai Dibangun pada 2016-2024, Jokowi Akan Evaluasi yang Lelet

20 jam lalu

198 PSN Rp1.614 Triliun Selesai Dibangun pada 2016-2024, Jokowi Akan Evaluasi yang Lelet

Sebanyak 198 PSN telah rampung dibangun selama periode 2016 hingga 2024, dengan nilai proyek Rp1.614 triliun, sementara yang lelet akan dievaluasi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

22 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

1 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan 41 Proyek Strategis Nasional Rampung Tahun Ini

1 hari lalu

Airlangga Targetkan 41 Proyek Strategis Nasional Rampung Tahun Ini

Airlangga targetkan 41 PSN selesai 2024. Pengadaan lahan masih jadi kendala

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

4 hari lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

4 hari lalu

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

Pemerintah akan menaikkan PPN 12 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto singgung kenaikan pendapatan pajak.

Baca Selengkapnya