TEMPO.CO, Jakarta - Pajak sebagai salah satu instrumen penting dalam sistem fiskal suatu negara, sumber pendapatan utama pemerintah. Pajak memainkan peran sentral dalam mengatur kebijakan ekonomi. Salah satu pajak yang memainkan peran sentral sebagai sumber pendapatan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Dikutip dari laman Klc2kemenkeu, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan jasa. PPN dikenakan di dalam Daerah Pabean yang diterapkan secara bertingkat dalam setiap jalur produksi dan distribusi.
Mekanisme perhitungannya sendiri didasarkan pada selisih antara nilai penjual dan pembelian suatu barang atau jasa. Uniknya, meskipun PPN mengenai konsumen sebagai pembayar akhir, namun sistemnya memungkinkan pelaku usaha untuk mengumpulkan dan menyetorkan pajak tersebut kepada pemerintah.
Fungsi PPN dalam Perekonomian
Sebagai sumber utama pendapatan negara, pajak juga memegang peranan sentral sebagai regulator perekonomian. PPN sendiri sebagai penyumbang terbesar kedua dalam sektor perpajakan, memungkinkan peranannya sangat besar dan terus meningkat. Secara umum berikut beberapa fungsi PPN dalam perekonomian negara.
1. Sumber pendapatan negara
PPN menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang signifikan. Buktinya, pendapatan yang diterima dari PPN dapat digunakan untuk membiayai berbagai program serta proyek pemerintah, termasuk infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
2. Mengatur konsumsi
Pemberlakuan tarif yang berbeda dimaksudkan pemerintah untuk mengatur konsumsi masyarakat. Misalnya, pemberlakuan tarif lebih tinggi pada barang mewah dapat mengurangi konsumsi masyarakat terhadap barang tersebut.
3. Melindungi industri dalam negeri
PPN juga dapat digunakan sebagai alat untuk melindungi industri dalam negeri dengan memberikan tarif lebih rendah pada barang atau jasa produksi lokal.
4. Mengendalikan inflasi
Pemerintah juga dapat menggunakan PPN untuk mengendalikan inflasi dengan penyesuaian tarif berdasarkan dengan keadaan ekonomi. Peningkatan tarif PPN ini diketahui dapat membantu meredam inflasi dengan mengurangi daya beli masyarakat. Meskipun demikian, mengutip dari laman Fiskalkemenkeu, pengubahan tarif PPN ini harus berada pada rentan paling sedikit 5 persen dan paling banyak 15 persen.
Dampak PPN terhadap Masyarakat
Tak dapat dipungkiri, hadirnya PPN sebagai salah satu kewajiban masyarakat memberikan pengaruh atau dampak tersendiri bagi masyarakat. Pasalnya, dalam konteks ini masyarakat merupakan subjek sekaligus objek dari penerapan PPN. Berikut 2 hal dari banyaknya dampak PPN yang pasti dirasakan oleh masyarakat.
1. Beban konsumen
Penerapan PPN dapat meningkatkan harga barang dan jasa. Hal ini menimbulkan beban ekonomi tersendiri bagi sebagian konsumen. Meskipun demikian, dampak ini dapat dilemahkan dengan memberlakukan tarif yang adil serta melakukan pertimbangan terhadap apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
2. Pengaruh PPN terhadap bisnis
PPN juga secara khusus bahkan mempengaruhi keuntungan dan biaya operasional perusahaan. Perusahaan harus memahami implikasi PPN terhadap harga jual dan daya saing mereka di pasar ekonomi.
Melalui beberapa penjelasan diatas, akhirnya dipahami bahwa PPN tidak hanya sekadar beban fiskal bagi masyarakat. Namun, PPN juga merupakan alat yang strategis dalam mencapai keseimbangan ekonomi. Dengan memahami peran dan dampaknya, kita sebagai masyarakat dapat lebih bijak dalam mendukung perubahan kebijakan sehingga bisa terus turut serta dalam pembentukan masa depan perekonomian yang lebih baik.
Pilihan Editor: 6 Jenis Pajak yang Patut Anda Tahu, Bukan Hanya Pajak Kendaraan Bermotor