Gubernur BI Sebut Ekonomi RI Tetap Tumbuh: Proyeksi hingga Akhir Tahun 5,3 Persen
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Grace gandhi
Kamis, 21 Desember 2023 16:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) Perry Warjoyo menjelaskan perekonomian Indonesia tetap tumbuh baik didukung oleh permintaan domestik. Menurut Perry, konsumsi rumah tangga dan investasi tetap tumbuh, sejalan dengan keyakinan masyarakat dan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Ini dikonfirmasi sejumlah indikator utama hingga Desember 2023, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur,” ujar Perry dalam paparan hasil Rapat Dewan Gubernur BI pada 20-21 Desember 2023 yang disiarkan langsung YouTube Bank Indonesia pada Kamis, 21 Desember 2023.
Sementara itu, kinerja ekspor cenderung lebih baik, seiring dengan peningkatan permintaan beberapa mitra dagang utama, seperti Amerika Serikat dan India. Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), kinerja perekonomian terutama didorong oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Industri Pengolahan, serta Konstruksi.
BI, kata Perry, memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran 4,5-5,3 persen. Sementara pada 2024, kinerja konsumsi, baik swasta maupun pemerintah, dan investasi diprakirakan terus meningkat sejalan dengan keyakinan konsumsi masyarakat yang tetap kuat, dampak positif pelaksanaan Pemilu, serta keberlanjutan pembangunan PSN.
“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan meningkat dalam kisaran 4,7-5,5 persen,” ucap Perry.
Selanjutnya: Ke depan, Perry melanjutkan, BI akan terus memperkuat....
<!--more-->
Ke depan, Perry melanjutkan, BI akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. “Khususnya dari sisi permintaan,” tutur Perry.
Sedangkan perekonomian dunia, menurut Perry, masih melambat dengan ketidakpastian pasar keuangan yang mulai mereda. BI memprakirakan pertumbuhan ekonomi global 2023 sebesar 3,0 persen dan melambat menjadi 2,8 persen pada 2024.
Perry menuturkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan India 2023 lebih baik dari prakiraan awal. “Ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspansi pemerintah,” kata Perry
Sementara itu, ekonomi Cina melemah seiring dengan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tumbuh terbatas. Inflasi di negara maju, termasuk di Amerika, kata Perry, dalam kecenderungan menurun tetapi tingkatnya masih di atas sasaran.
Pilihan Editor: Apindo Sebut Kebijakan Hilirisasi Jokowi Perlu Dievaluasi, Apa Sebabnya?