Petani Masih Sulit Mengakses Pupuk Subsidi, Ini Usulan KTNA

Rabu, 6 Desember 2023 13:14 WIB

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)

TEMPO.CO, Jakarta - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) merespons soal penerapan aplikasi iPubers dalam penyaluran pupuk subsidi. Menurut Ketua KTNA Jawa Barat Otong Wiranta, petani masih menghadapi sejumlah kendala dalam menerapkan mekanisme online tersebut.

"Karena itu, kami ingin mengusulkan perubahan skema penyaluran pupuk subsidi itu," kata Otong dalam diskusi virtual pada Rabu, 6 Desember 2023.

Seperti diketahui, Kementerian Pertanian dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) mengubah sistem distribusi pupuk subsidi ke petani melalui aplikasi iPubers. Namun, Otong mengatakan, petani menginginkan agar sistem dalam memperoleh pupuk subsidi ini lebih mudah.

KTNA pun mengusulkan agar sistem tersebut diubah. Menurut dia, mekanisme yang perlu diterapkan cukup membawa KTP saat menembus jatah pupuk subsidi, sehingga petani dan kios pupuk akan lebih mudah dalam melakukan transaksi pupuk subsidi ini.

Terlebih, menurutnya, petani belum sepenuhnya mengerti soal mekanisme mendapatkan pupuk yang baru atau transisi dari cara manual ke online. Terutama, kata dia, petani padi yang sudah sepuh yang mayoritas latar pendidikannya hanya SD atau SMP. Karena itu, Otong mengatakan petani tersebut menginginkan cara mengakses pupuk subsidi yang lebih mudah.

Advertising
Advertising

Ditambah kendala lainnya, yakni soal jaringan internet. Otong berujar jaringan internet di sejumlah daerah masih belum terkoneksi dengan baik. Imbasnya, banyak petani dan kios pupuk banyak yang kembali ke transaksi manual.

Selanjutnya: Otong juga menyarankan agar Kementerian Pertanian....

<!--more-->

Otong juga menyarankan agar Kementerian Pertanian dan PIHC memperbarui data penerima pupuk bersubsidi. Sehingga, data yang digunakan valid untuk menentukan alokasi atau penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani di wilayah tersebut.

Lebih lanjut, Otong mengungkapkan beberapa daerah masih memerlukan jenis pupuk yang kini sudah dihapus dalam daftar subsidi. KTNA juga mengusulkan agar dosis rekomendasi petani dapat dipenuhi.

Menanggapi hal itu, Senior Project Manager Advokasi Publik PIHC Yana Muhammad Haerudin mengatakan persoalan juga itu sudah menjadi sorotan pihaknya sejak lama. Utamanya soal petani yang belum mengerti mekanisme mendapatkan pupuk.

Menurutnya, itu memang salah satu yang harus diperbaiki. Ia menyatakan akan terus melakukan edukasi yang komperhensif, sehingga transisi dari manual ke online dapat berjalan lancar.

"Ini perlu waktu yang cukup untuk bisa merubah mindset petani. Kalau sudah tekadnya bulat untuk bisa berubah, apapun bisa dilakukan," kata Yana.

Pilihan Editor: Perputaran Uang di Tahun Politik Diprediksi Tembus Rp 100 Triliun

Berita terkait

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

9 jam lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

23 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Cara Mematikan Status Online di Instagram di Android dan iOS

1 hari lalu

Cara Mematikan Status Online di Instagram di Android dan iOS

Untuk menjaga privasi, ada beberapa cara mematikan status online di Instagram yang bisa dicoba. Cara ini bisa digunakan untuk HP android dan iOS.

Baca Selengkapnya

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

2 hari lalu

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah aplikasi guna meningkatkan pelayanan bidang transportasi.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

2 hari lalu

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

Berikut cara mengecek kelayakan bus di aplikasi Spionam milik Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

3 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

Android menyediakan fitur yang bisa digunakan penggunanya untuk membatasi penggunaan smartphone dalam sehari agar tidak menjadi kecanduan.

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

3 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya

Diperkirakan Dirilis Oktober, Ini 10 Fitur Menarik yang akan Hadir di Android 15

4 hari lalu

Diperkirakan Dirilis Oktober, Ini 10 Fitur Menarik yang akan Hadir di Android 15

Belum ada tanggal rilis resmi untuk Android 15. Namun Google kemungkinan besar akan mengumumkan rilis stabilnya sekitar Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

7 hari lalu

Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

Spyware dapat melekat pada sistem operasi perangkat dan dapat berjalan di latar belakang sebagai "program residen memori".

Baca Selengkapnya

Instagram Rilis Empat Efek Baru untuk Fitur Stories, Berikut Keunikannya

7 hari lalu

Instagram Rilis Empat Efek Baru untuk Fitur Stories, Berikut Keunikannya

Tak berhenti berinovasi, Instagram kembali menelurkan empat efek tambahan untuk fitur Stories.

Baca Selengkapnya