TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi menjelaskan perkembangan aset kripto di Indonesia. Menurut dia, jumlah pelanggan terdaftar aset kripto masih dalam tren meningkat, sementara nilai transaksi aset kripto mengalami tren penurunan.
“Per Oktober 2023, jumlah pelanggan aset kripto tercatat sebanyak 18,06 juta, dan nilai transaksi aset kripto selama tahun 2023 tercatat sebesar Rp104,9 triliun,” ujar Hasan dalam konferensi pers virtual pada Senin, 4 Desember 2023.
Sebelumnya, Hasan juga mengatakan hal yang sama pada Oktober 2023 lalu. Berdasarkan data hingga September 2023, jumlah pelanggan yang terdaftar di aset kripto berjumlah 17,91 juta pelanggan. Sementara nilai transaksi aset kripto di Indonesia tercatat akumulasi sebesar Rp 94,4 triliun tahun 2023.
Berdasarkan data yang dipaparkan Hasan, pertumbuhan jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia ini terus meningkat. Semula 11,2 juta orang atau investor pada akhir 2021, telah meningkat menjadi 16,7 juta investor pada akhir 2022 yang lalu.
Sementara nilai transaksi kripto pada 2021, nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai angka yang cukup tinggi sebesar Rp 859,4 triliun. Namun, pada 2022 nilai transaksi tersebut menurun drastis menjadi Rp 306,4 triliun.
"Penurunan ini kami harapkan juga cerminan dari semakin memahaminya (masyarakat) akan profil risiko dari aset kripto ini di kalangan para investor yang bertransaksi di aset kripto," ujar Hasan.
Selanjutnya: Menurut praktisi kripto yang juga penulis buku investasi....