TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance atau Indef memprediksi perputaran uang mencapai Rp 100 triliun pada tahun politik atau pada periode digelarnya pemilu.
Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan perputaran uang tersebut terjadi karena belanja makan minum, akomodasi, hotel, transportasi, logistik yang luar biasa dalam waktu cepat.
"Saya kira ini menjadi sinyal positif bagi ekonomi," kata dia dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2024 pada hari ini di Jakarta.
Selain itu, menurut Tauhid juga terjadi belanja pemerintah yang luar biasa besar. Dia memprediksi sekitar Rp 50-60 triliun anggaran pemerintah akan dikeluarkan.
Meski begitu, dia menyebutkan sejumlah tantangan bagi ekonomi Indonesia pada 2024. Tantangannya adalah era suku bunga tinggi atau higher for longer.
Hal tersebut tentu tergantung dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve alias The Fed untuk menurunkan suku bunga acuannya atau masih bertahan pada level 5,25-5,5 persen.
Selain itu, Tauhid juga menyoroti Perang Ukraina yang masih berlanjut dan krisis Timur Tengah antara Israel dan Hamas. Ini termasuk jika harga pangan mempengaruhi ekonomi.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di Cina mengalami perlambatan. "Situasi global sangat menggerahi kita, nah ini menurunkan potensi impor dan ekspor kita di tahun depan," ujar Tauhid.
Pilihan Editor: Proyek IKN Ditolak Anies, Otorita IKN: Kami Ikut Undang-Undang dan Konstitusi