Terpopuler: Efek Xi Jinping 3 Periode ke Investasi RI, Tokopedia Awasi Penjualan Obat di Marketplace
Reporter
Tempo.co
Editor
Francisca Christy Rosana
Selasa, 25 Oktober 2022 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita di kanal ekonomi dan bisnis sepanjang Senin, 24 Oktober 2022, diwarnai banyak isu. Kabar menjabatnya kembali Presiden Cina Xi Jinping dan pengaruhnya terhadap ekonomi Indonesia menarik banyak perhatian pembaca.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan hubungan investasi antara Indonesia dan Cina akan semakin baik. Sebab, relasi antara Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo alias Jokowi cukup erat.
Berita selanjutnya soal obat yang mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melampaui ambang batas yang dijual di e-commerce. Tokopedia mengawasi peredarannya, salah satunya dengan menghadirkan fitur pelaporan penyalahgunaan.
Berikut ini empat berita terpopuler kemarin.
1. Xi Jinping Pimpin 3 Periode, Bahlil Prediksi Hubungan Investasi RI-Cina Kian Mesra
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menilai dikukuhkannya Xi Jinping sebagai Presiden Cina untuk periode ketiga adalah hal positif bagi Indonesia. Bahlil pun memprediksi hubungan investasi antara Indonesia dan Cina semakin mesra pada masa mendatang.
"Xi Jinping begitu terpilih lagi, hubungan akan semakin baik dengan pemerintah Indonesia," ujarnya di kantor Kementerian Investasi, Jakarta Selatan pada Senin, 24 Oktober 2022.
Ia memperkirakan kerja sama investasi antara kedua negara pun semakin menguntungkan. Sebab, selama ini, hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Xi Jinping telah terjalin sangat baik.
"Hubungan (Jokowi dan Xi Jinping) dalam konteks yang saling menghargai dalam tumbuh bersama," tuturnya. Terutama, kata dia, untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong nilai tambah komoditas.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Obat Mengandung EG dan DEG Dijual Online, Tokopedia Punya Fitur untuk Melaporkannya
Head of External Communications Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengungkapkan beberapa langkah yang dilakukan perusahaan marketplace tersebut untuk mengawasi penjualan obat yang mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melampaui ambang batas. Salah satunya dengan menghadirkan fitur pelaporan penyalahgunaan.
“Kami memiliki fitur 'Pelaporan Penyalahgunaan'. Masyarakat dapat melaporkan produk yang melanggar, baik aturan penggunaan platform Tokopedia maupun hukum yang berlaku di Indonesia,” ujar dia kepada Tempo pada Senin, 24 Oktober 2022.
Langkah pertama, pengguna yang menemukan peredaran obat tersebut bisa mengakses situs tokopedia.com/bantuan/produk-melanggar-ketentuan. Tempo menjajal dengan mengunjungi langsung laman tersebut, kemudian pengguna diarahkan untuk memilih kolom “Laporkan”.
Tokopedia mencantumkan layanan pengaduan konsumen yang bisa dilakukan melalui surat elektronik atau email lewat care@tokopedia.com. Tokopedia pun menyematkan nomor kontak WhatsApp Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan (Ditjen PKT), yakni 085311111010.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Ramai Pasal Pidana Check In Hotel dalam RKUHP, Pelaku Industri Lobi Sandiaga
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menanggapi kabar tentang Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang beberapa klausul di dalamnya berdampak terhadap industri pariwisata, khususnya hotel. Salah satu klausul dalam RKUHP itu disebut-sebut memuat pasal sanksi pidana bagi pasangan yang belum menikah melakukan check-in di hotel.
Pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata pun langsung melobi Sandiaga. Sandiaga mengaku mendapatkan masukan dari pelaku industri tersebut.
“Kami menampung semua masukan terutama yang berkaitan bahwa beberapa pasal dinilai kontraproduktif terhadap sektor pariwisata,” ujar dia dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno pada Senin, 24 Oktober 2022.
Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, pihaknya terus melakukan pembahasan dengan Kkomisi X Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. Sandiaga mengimbau agar para pelaku ekonomi kreatif dan masyarakat tetap tenang menjaga situasi agar tetap kondusif.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Bukan Resesi Global 2023, Faisal Basri Ungkap Penyebab RI Bisa Alami Krisis Ekonomi
Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan Indonesia tidak akan mengalami krisis akibat ancaman resesi global 2023. Menurut dia krisis itu biasanya terjadi karena perpaduan antara apa yang terjadi di eksternal dan domestik.
Menurut Faisal, krisis itu biasanya terjadi ditandai dengan gejolak sosial lebih dulu di domestik, kemudian skandal-skandal mulai bermunculan, dan ketahuan siapa saja yang terlibat. Jika itu menyatu, bisa terjadi krisis.
“Tapi ekonomi saja pemerintah masih bisa menahan, kalau sosial saja juga bisa ditangani, tapi kalau dua-duanya terjadi bisa kayak tahun 1998,” ujar dia kepada Tempo di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta Timur, Kamis, 20 Oktober 2022.
Faisal menuturkan Indonesia akan menghadapi tantang berat, meski ada kemungkinan tidak mengalami resesi. Karena, kata dia, berdasarkan pengalaman, menunjukkan bahwa jika ekonomi dunia resesi, maka Indonesia tidak. Alasannya, Indonesia keterkaitan dengan ekonomi dunia relatif kecil.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Bahlil Sebut UMKM Penjaga Benteng Ekonomi RI: Malah Sulit Dapat Pinjaman dari Bank
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.