Utang Rp 1,99 T Jatuh Tempo Besok, Telkom Sebut Siap Lunasi

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Minggu, 5 Juli 2020 08:52 WIB

PT Telkom Indonesia. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah emiten tengah harus bersiap melunasi surat utang yang akan jatuh tempo pada semester II/2020. Yang paling dekat adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. yang harus melunasi Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B pada Senin, 6 Juli 2020 besok.

Surat utang Telkom tahun 2010 itu berjumlah pokok Rp1,99 triliun. Selain itu, BUMN bidang telekomunikasi ini juga memiliki total dua MTN yang akan jatuh tempo dengan nilai total Rp 496 miliar September 2020. Artinya, perseroan memiliki surat utang jatuh tempo hampir Rp 2,5 triliun.

VP Corporate Finance & Investor Relations PT Telkom, Andi Setiawan mengatakan telah mempersiapkan dana internal untuk melunasi obligasi dan MTN yang akan jatuh tempo. Pihaknya mengklaim likuiditas emiten berkode saham TLKM itu baik.

“Memang ada sedikit pengaruh akibat pandemi, khususnya di segmen enterprise. Namun, segmen lain yaitu mobile seluler dan consumer [Indihome] masih tetap baik,” jelasnya seperti dikutip Bisnis, Ahad 5 Juli 2020.

Dikutip dari keterangan yang disampaikan perseroan melalui laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 3 Juli 2020 lalu, Telkom menyatakan kesiapannya melakukan pembayaran pokok Obligasi II Telkom Tahun 2020 Seri B.

Advertising
Advertising

“Kami telah mempersiapkan sumber dana pelunasan yang berasal dari dana internal perseroan,” tulis manajemen dalam surat yang ditandatangani oleh VP Corporate Finance & Investor Relation Andi Setiawan.

<!--more-->

Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap 10,2 persen per tahun dengan tanggal penerbitan 6 Juli 2010. Pembayaran kupon surat utang tersebut dilakukan setiap triwulan dengan wali amanat PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA). Adapun, hasil pemeringkatan PT Pefindo untuk obligasi tersebut adalah idAAA (Triple A) dengan outlook stabil.

Sebagai gambaran, Telkom mencatatkan pendapatan sebesar Rp 34,19 triliun sepanjang kuartal pertama tahun 2020. Perolehan tersebut menyusut 1,85 persen secara tahunan dibandingkan pendapatan perseroan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 34,84 triliun. Dari situ, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik perseroan juga menurun 5,82 persen secara tahunan menjadi Rp5,82 triliun.

Sementara itu pada pos liabilitas, kewajiban Telkom terpantau membengkak 10,97 persen, dari yang semula Rp 103,95 triliun menjadi Rp 115,36 triliun. Pun, kewajiban tersebut terdiri atas liabilitas jangka pendek Rp 64,04 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 51,31 triliun.

Banyaknya utang BUMN yang segera jatuh tempo ini sebelumnya telah menjadi perhatian Bank Dunia. Bank Dunia menilai bahwa utang BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat, akan menjadi masalah baru dalam pengelolaan fiskal di Indonesia.

Dalam laporan yang bertajuk Spending for Better Results, Bank Dunia menyebut utang BUMN harus menjadi perhatian lantaran pemerintah Indonesia semakin bergantung kepada BUMN untuk proyek pembangunan infrastruktur. Selain itu, terdapat pula sejumlah penugasan lain berupa subsidi bahan bakar.

Ketergantungan pemerintah kepada BUMN itu membuat total utang BUMN non-finansial mencapai 6,5 persen dari PDB pada 2019. Total utang tersebut meningkat 1,5 poin persentase dari posisi pada 2017.

BISNIS

Berita terkait

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

1 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

6 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

8 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

9 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya