Berinvestasi di Era New Normal, Instrumen Apa yang Cocok?

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Selasa, 2 Juni 2020 04:05 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto menilai masa normal baru alias New Normal adalah momentum yang tepat bagi masyarakat untuk memulai kembali berinvestasi. Pasalnya, dalam kondisi new normal, diperkirakan ekonomi dan bisnis bakal mulai bergerak kembali.

"Jadi harusnya ini saatnya kita berani lagi berpikir investasi karena bisnis sudah bergerak. Mau tak mau pasti ada peningkatan ekonomi atau pertumbuhan yang mempengaruhi produk investasi," ujar Eko kepada Tempo, Senin, 1 Juni 2020.

Dalam situasi seperti ini, kata Eko, masyarakat bisa kembali masuk ke instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham dan reksa dana. Meskipun, dalam situasi ini emas pun masih cukup bagus sebagai simpanan investasi.

"Karena meskipun kita New Normal, tapi kan makronya sedang bermasalah ini AS dan Cina, jadi orang secara makro orang masih butuh safe haven," ujar Eko. Karena itu, ia menyarankan masyarakat yang memiliki emas untuk tidak menjual habis emasnya. Sebab, dalam situasi ekonomi yang bermasalah orang akan tetap membutuhkan emas.

Menurut Eko, transisi investasi dari instrumen berisiko rendah seperti emas ke risiko tinggi seperti saham harus dilakukan secara bertahap dan memperhatikan situasi di lapangan. "kalau mau mulai bisa mulai kurangi 5-10 persen emas ke saham lah karena mulai bergerak."

Sebelumnya, Eko melihat kondisi New Normal ini bisa jadi masih tahap percobaan. Sehingga masyarakat harus lebih ketat dalam mengelola keuangan, berjaga-jaga apabila kondisi new normal tidak seperti yang diharapkan.

"Jadi yang utama sebenarnya tetap harus jaga-jaga harus punya uang cash atau dana cadangannya cukup. Karena kondisi bisa berubah langsung dari yang diharapkan normal menjadi tidak normal lagi. itu kan sangat mungkin terjadi," ujar Eko.

Dana cadangan berupa uang tunai ini, kata Eko, perlu dipersiapkan sebanyak empat kali pengeluaran bulanan. Ia mengatakan, dana ini tidak boleh dipakai kecuali pada keadaan yang mendesak.

Berita terkait

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

5 jam lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

6 jam lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

6 jam lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

10 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini stagnan dengan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

11 jam lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

13 jam lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

1 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

1 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

1 hari lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya