TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia mengatakan, investor domestik ditempatkan di klaster 1.
"Mengenai PMA (penanaman modal asing), kita bikin di klaster keduanya," kata Bahlil di Kementerian Investasi, Senin, 29 April 2024. "Jadi, pengusaha-pengusaha nasional dulu yang akan diambil, baru kami dorong ke PMA."
Menurut Bahlil, investasi asing bakal diambil untuk proyek-proyek berteknologi tinggi. Misalnya, untuk sektor transportasi.
"Kita akan dorong ke perusahaan-perusahaan asing yang mempunyai teknologi, kemampuan, dan pengalaman itu," ujar dia.
Pembangunan IKN secara menyeluruh disinyalir membutuhkan biaya Rp 466 triliun dengan porsi 19-20 persen dari APBN. Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan investasi non-APBN senilai Rp 100 triliun. Otorita IKN optimistis target tersebut tercapai.
"Optimistis, dong. Kalau kerja harus optimistis," kata Sekretaris Otorita IKN Jaka Santos ketika ditemui di Ombudsman RI pada Rabu, 20 Maret 2024.
Soal prospek investasi asing, Jaka menyebut investor asing sudah masuk. Sebelumnya, hal ini juga beberapa kali disampaikan Otorita IKN bahwa investor asing masuk melalui skema kerja sama dengan investor domestik.
"Kalau pure nggak pure (investor asing), kita nggak bisa bilang. Duit itu nggak ada warga negaranya. Misalnya, yang maju PT X dengan asing, kata mereka 50:50 tapi nggak tahunya duit asing semua, kan kita nggak tahu," ungkap Jaka. "Tapi kerja sama itu ada. Namanya investasi, kan cair."
Pilihan Editor: TKN Prabowo-Gibran Klaim Siap Kolaborasi untuk RAPBN 2025 Jika Diminta Jokowi