Ekonom UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2019 Mentok 5 Persen

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Senin, 4 November 2019 16:27 WIB

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom sekaligus Kepala Kajian Makro LPEM UI Febrio Kacaribu memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 akan mentok di angka 5 persen. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang seret ini disebabkan risiko pelambatan kian menguat.

"Di 2019 kami melihat risiko pelambatan dibandingkan dengan yang kami expected di awal tahun. Di awal tahun kami (proyeksikan) 5-5,2 persen. Kemungkinan besar data yang kita lihat sejauh ini memang menunjukkan ke arah 5,0 persen, itu sudah kita revisi kedua kalinya," kata Febrio di Kampus UI Salemba, Jakarta, Senin, 4 November 2019.

Febrio mengatakan, risiko pelambatan salah satunya dipicu perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina. Ia menuturkan, hal ini tidak hanya berdampak kepada Indonesia saja, tetapi juga pada perdagangan seluruh negara termasuk negara-negara maju, seperti Uni Eropa.

Kemudian, Febrio menuturkan, perang dagang tersebu membuat iklim investasi di Indonesia lesu hingga tahun depan. "Kita tidak tau kapan situasi itu bisa berakhir," kata dia.

Febrio mengharapkan, pertumbuhan investasi bisa sedikit membantu bila mencapai 6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Namun pada kenyataannya hingga kini, pertumbuhan investasi juga hanya 5 persen. "Reformasi yang signifikan untuk
meningkatkan iklim investasi dapat menolong aktivitas ekonomi pada tahun 2020," ucapnya.

Advertising
Advertising

Kinerja sektor manufaktur Indonesia saat ini juga setali tiga uang. Sektor manufaktur masih suram karena berkurangnya permintaan global dan masih terbatasnya peningkatan daya saing industri dalam negeri. Keadaan seperti ini, kata Febrio, juga terjadi pada negara-negara lapis pertama seperti Cina, Amerika Serikat, Eropa dan Jepang.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 pun diproyeksikan tidak berbeda jauh dengan saat ini. "Kami memprediksi pertumbuhan PDB sebesar 5,0-5,2 persen untuk tahun 2020 berdasarkan pada beberapa skenario," ujar Febrio.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

11 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

14 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya