TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan peringkat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia semakin diperhitungkan di dunia. Hal tersebut mencerminkan kekuatan ekonomi Indonesia yang semakin besar didorong daya beli masyarakat yang terus meningkat.
Hal tersebut disampaikan Jokowi hari ini dalam rapat terbatas Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kantor Presiden Jakarta. Saat ini nominal PDB Indonesia berada pada peringkat 15-16. Sementara kalau dihitung dari PDB PPP (Purchasing Power Parity), Indonesia berada pada ranking 7 di dunia.
“Artinya kekuatan ekonomi kita memang patut diperhitungkan karena daya beli masyarakat yang terus meningkat,” ujar Jokowi, Kamis, 31 Oktober 2019.
Namun ia menegaskan kunci utama dari lompatan yang ingin diraih pemerintah adalah tetap ada di pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). “Apalagi bonus demografi kita saat ini antara 2015-2035 adalah benar-benar menjadi fokus dan konsentrasi kita semuanya,” kata Jokowi.
Pembangunan SDM ini, menurut Jokowi, yang merupakan pekerjaan besar yang harus menjadi prioritas dan dikerjakan secara sinergis antara kementerian agar tidak sektoral dan tidak terkotak-kotak. “Karena kalau kita lihat sebenarnya anggaran di sini adalah anggaran yang berlimpah tapi kalau saya lihat belum fokus dan belum konsentrasi pada titik yang akan kita capai."
Lebih jauh Jokowi mengatakan, potensi ekonomi Indonesia untuk bisa keluar dari middle income trap atau jebakan negara yang berpendapatan menengah sangat besar. “Kita memiliki sumber daya alam yang sangat besar yang bisa kita pakai untuk memicu industrialisasi contohnya sekarang sedang dikerjakan misalnya nikel yang akan nantinya dijadikan pemicu untuk industri baterai yang akan digunakan dalam pembangunan industri mobil listrik,” ucapnya.
Tak hanya itu, kata Jokowi, Indonesia juga memiliki sebuah pasar besar baik dari sisi jumlah penduduk maupun daya beli masyarakatnya. “Masyarakat yang berpendapatan menengah sekarang ini naik sangat drastis sekali di negara kita Indonesia."
Presiden didampingi Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin memimpin rapat yang dihadiri sejumlah menteri seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, serta Menteri Desa dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.
Selain itu, rapat koordinasi yang dipimpin oleh Presiden Jokowi ini juga dihadiri Kepala BNPB Doni Monardo, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Menpora Zainudin Amali, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmavati, Menteri Agama Fachrul Razi, Mendagri Tito Karnavian, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkopolhukam Mahfud MD, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko.
ANTARA