Istana Klaim Momentum Pertumbuhan Ekonomi Terjaga

Selasa, 7 Mei 2019 14:29 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (kiri), Gubernur Lampung Ridho Ficardo (ketiga kiri) dan Anggota DPR Aziz Syamsuddin (kanan) meninjau perkembangan pembangunan Tol Bakauheni-Palembang di Lampung, Jumat 23 November 2018. Ruas tol Bakauheni-Palembang ini diharapkan mendorong daya saing, pertumbuhan titik-titik ekonomi yang terintegrasikan dengan kawasan industri. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika mengatakan pemerintah mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Hal itu, kata dia, terpotret dari rilis terbaru Badan Pusat Statistik yang menunjukkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan I 2019 mencapai 5,07 persen.

Baca: Pertumbuhan Ekonomi 5,07 Persen, Sri Mulyani: Sesuai Perkiraan

Erani menjelaskan, capaian itu lebih baik dibandingkan periode yang sama dalam dua tahun sebelumnya yakni Triwulan I 2017 (5,01 persen) dan Triwulan I 2018 (5,06 persen). "Realisasi yang dapat dijaga di atas 5 persen itu menunjukkan optimisme dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi agar mampu mencapai target APBN 2019," katanya lewat pesan singkat, Rabu, 7 Mei 2019.

Erani mengklaim kondisi itu menunjukkan perekonomian nasional terus bergerak ke arah yang positif. "Meski kondisi perekonomian global masih mengalami perlambatan dan diliputi ketidakpastian," ujarnya.

Jika dilihat secara sektoral, kata Erani, kontributor tertinggi sumber pertumbuhan di awal 2019 adalah sektor industri pengolahan (0,83 persen, yoy), diikuti sektor perdagangan (0,70 persen, yoy), sektor konstruksi (0,59 persen, yoy), dan sektor informasi dan komunikasi (0,47 persen, yoy).

Ia menuturkan besarnya kontribusi sektor industri pengolahan menunjukkan proses industrialisasi di Indonesia terus berjalan. Hal ini didukung survei Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia pada Triwulan I 2019 yang mencapai 52,65 persen atau berada di level ekpansi. "Dan merupakan PMI tertinggi untuk periode Triwulan I dalam lima tahun terakhir," kata Erani.

Selain itu, pertumbuhan yang positif di sektor perdagangan menunjukkan geliat permintaan dan penjualan terus membaik. Merujuk pada sektor konstruksi yang tumbuh di atas 5 persen menunjukkan dampak positif kebijakan pembangunan infrastruktur masih terasa.

<!--more-->

Selanjutnya, kata dia, dilihat dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi sebesar 2,75 persen (yoy), diikuti PMTB sebesar 1,65 persen (yoy) dan net ekspor sebesar 1,16 persen (yoy). "Membaiknya konsumsi rumah tangga tidak lepas dari terkendalinya tingkat inflasi sehingga daya beli terjaga," kata Erani.

Erani menuturkan, kinerja positif pertumbuhan ekonomi diiringi dengan kualitas pertumbuhan yang membaik. Capaian itu, menurut dia, dilihat dari turunnya tingkat pengangguran menjadi sebesar 5,01 persen pada Februari 2019. Pekerja sektor formal semakin meningkat dari 53,09 juta orang (41,78 persen) pada Februari 2018 menjadi 55,28 juta orang (42,73 persen) pada Februari 2019. "Kondisi itu menunjukkan lapangan pekerjaan sejatinya terus bertambah dan semakin berkualitas," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,07 persen pada kuartal I/2019 (masih sesuai dengan perkiraan pemerintah.

BACA: ADB, Indonesia dan Timor Leste Sepakat Dorong Perdagangan

Menurut Sri Mulyani, Kementerian Keuangan atau Kemenkeu sudah membuat analisa bahwa pertumbuhan ekonomi tiga bulan pertama pada 2019 di kisaran 5,05 persen—5,07 persen. “Jadi hasilnya tidak berbeda dengan apa yang kita proyeksikan, masih sesuai yang kita proyeksikan untuk yang kuartal pertama ini,” katanya di Istana Negara, Senin, 6 Mei 2019.

AHMAD FAIZ | BISNIS

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

21 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

5 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

6 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

7 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya