Harga Beras Merosot Selama April, BPS: Musim Panen Raya

Jumat, 3 Mei 2019 05:31 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memeriksa kualitas beras medium Bulog seharga Rp 8.950 per kg saat sidak di Pasar Astanaanyar, Bandung, Jumat, 1 Juni 2018. Pada sidak kali ini, Enggartiasto mendatangi tiga pasar tradisional di Bandung. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilis terbarunya mencatat adanya penurunan harga gabah dan beras selama April 2019. Menurut data teranyar tersebut, harga gabah kering panen melorot 5,37 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca: Harga Tiket Pesawat dan Bawang Picu Inflasi April 0,44 Persen

Selama April, harga beras kualitas premium di penggilingan dilepas dengan harga rata-rata Rp 9.465 per kilogram. Ketimbang Maret lalu, harga beras ini menurun 3,56 persen.

Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan, turunnya harga beras dipengaruhi oleh faktor panen raya. Pada 2019 ini, puncak panen raya bergeser pada April. “Kalau dilihat, di musim panen selalu ada penurunan harga. Tapi dibanding April 2018, penurunan pada musim panen kali ini lumayan agak panjang,” ujar dia di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis 2 Mei 2019.

Tren harga beras pada musim panen bulan April ini menjadi salah satu penyumbang deflasi. Menurut data teranyar BPS, harga beras memberi andil deflasi 0,06 persen.

Advertising
Advertising

Penurunan harga juga terjadi untuk beras kualitas medium. Harga rata-rata di penggilingan mengalami penurunan sebesar 4,3 persen. Sedangkan harga beras kualitas rendah dipatok rata-rata Rp 8.936 atau turun 3,61 persen ketimbang Maret 2019.

Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau year on year, harga beras di penggilingan tahun ini juga mengalami penurunan. Beras kualitas premium menurun 0,63 persen; beras kualitas medium merosot 0,83 persen; dan beras kualitas rendah turun harga dengan persentase 0,61 persen. “Kami mencatat, harga gabah kering panen hanya sebesar Rp 4.357 per kilogram di tingkat petani dan Rp 4.446 di tingkat penggilingan,” Suhariyanto menambahkan.

Survei harga gabah ini dilakukan BPS di 30 provinsi dengan jumlah transaksi mencapai 2.431. Sebanyak 19,3 persen dari total transaksi merupakan penjualan gabah kering panen dengan kualitas rendah. Adapun gabah kuaitas rendah banyak dijumpai karena cuaca saat panen tidak mendukung.

Di level petani, gabah kualitas rendah dipatok seharga rata-rata Rp 4.022. Ketimbang harga bulan sebelumnya, harga gabah kualitas bawah pada bulan ini turut menurun 6,37 persen.

Baca: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau secara year on year, tren harga gabah keseluruhan pada April 2019 ini juga merosot. Penurunan harga masing-masing untuk gabah kering panen, gabah kering giling, dan gabah kualitas rendah ialah 4,37 persen; 2,21 persen; dan 6,65 persen.

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

12 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

13 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

16 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

1 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

1 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

1 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

1 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

2 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

2 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya