Go-Jek Tambah Tombol Darurat di Aplikasi

Jumat, 15 Maret 2019 14:49 WIB

Ruang tamu kantor Pusat PT. Go-Jek Indonesia di daerah Blok M, Jakarta, 26 Januari 2018. Suasana kantor yang nyaman ini hampir mirip dengan kantor perusahaan multinasional Google. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi Go-Jek melengkapi aplikasinya dengan fitur keamanan anyar, salah satunya adalah tombol darurat. "Tombol ini bisa digunakan untuk melaporkan dengan cepat situasi darurat yang terjadi selama perjalanan," ujar Global Head of Transport Gojek Radityo Wibowo di kantornya, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2019.

Baca: Bahaya di Balik Perang Tarif Grab dan Go-Jek: Bisnis Terancam

Setelah pengguna memencet tombol darurat itu, petugas dari unit darurat Go-Jek bakal menghubungi dan melakukan verifikasi dari laporan tersebut. Setelah laporan diverifikasi, kata Radityo, perusahaan bakal mengirim unit darurat. Unit khusus itu juga bakal berkoordinasi dengan kepolisian dan ambulans.

"Tombol darurat itu langsung akan terhubung ke hotline unit darurat, dan kami akan melakukan verifikasi lalu mengirim unit ke sana," ujar Radityo. Unit darurat adalah tim internal perusahaan yang berjumlah ratusan orang dan tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut Radityo, layanan tombol darurat itu akan tersedia selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam sepekan. Untuk permulaan, fitur tombol darurat diperkenalkan pada layanan Go-Car di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) terlebih dahulu. Secara bertahap fitur ini bakal ada untuk layanan Go-Ride di seluruh Indonesia.

Advertising
Advertising

Selain tombol darurat, kata Radityo, fitur baru lainnya adalah fitur bagikan perjalanan. Melalui layanan ini, pengguna dapat membagikan informasi berupa lokasi penjemputan dan pengantaran, informasi mengenai driver dan kendaraannya, status perjalanan dan estimasi waktu tempuh, hingga jalur yang dipilih driver kepada kerabat terdekat. Dengan menekan layanan itu pengguna bisa langsung membagikan informasi melalui aplikasi pesan instan.

"Ini kami bikin untuk mengurangi kekhawatiran, karena banyak pelanggan yang meminta fitur ini di twitter atau kanal kami yang lainnya agar bisa nge-trace perjalanan," tutur Radityo.

Chief Corporate Affairs Go-Jek Nila Marita mengatakan penambahan fitur itu adalah inisiatif perusahaan sebagai langkah proaktif dalam memberi rasa aman dan nyaman bagi pengguna maupun mitra. "Kami ingin masyarakat dapat terus mengandalkan layanan kami kapan pun dan di mana pun tanpa ada rasa khawatir," ujar dia.

Baca: Tiga Masalah di Balik Masuknya Investasi Asing ke Go-Jek

Selain penambahan fitur di aplikasi, perusahaan yang dipimpin oleh Nadiem Makarim juga menyiapkan program edukasi kepada mitra untuk memitigasi kekerasan seksual di ruang publik.

Simak berita terkait Go-Jek lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

20 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

21 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

23 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

25 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

29 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

29 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

32 hari lalu

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

Gojek dan Grab menolak memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada mitra pengemudinya. Menurutnya, ada insentif lain. Apa tuntutan driver ojol?

Baca Selengkapnya

Soal THR Ojol dan Kurir, SPAI: Jangan Ubah Aturan dari Kewajiban menjadi Imbauan

33 hari lalu

Soal THR Ojol dan Kurir, SPAI: Jangan Ubah Aturan dari Kewajiban menjadi Imbauan

SPAI meminta Kementerian Ketenagakerjaan mewajibkan aplikator untuk membayar THR minimal sebesar Upah Minimum Provinsi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Sepekan: Rencana Penggusuran demi IKN, THR Karyawan hingga Soal Jastip

36 hari lalu

Terpopuler Sepekan: Rencana Penggusuran demi IKN, THR Karyawan hingga Soal Jastip

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis selama sepekan antara lain tentang rencana penggusuran demi IKN dan cara menghitung THR karyawan.

Baca Selengkapnya

SPAI Protes Besaran THR Ojol Ditentukan Aplikator: Harusnya Rata-rata Upah 1 Tahun Terakhir

38 hari lalu

SPAI Protes Besaran THR Ojol Ditentukan Aplikator: Harusnya Rata-rata Upah 1 Tahun Terakhir

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menanggapi soal imbauan Kemnaker kepada perusahaan ojol untuk memberikan THR.

Baca Selengkapnya