TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung dan menyambut positif suntikan modal sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun yang diterima oleh perusahaan teknologi lokal, Go-Jek. Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu menilai suntikan modal atau investasi asing ini menandakan bahwa perusahaan digital Indonesia sudah dikelola dengan benar dan optimal.
BACA: Go-Jek Dapat Modal Asing, DPR Minta Pemerintah Jangan Diam Saja
Baca Juga:
"Kami justru melihat investasi asing, termasuk ke perusahaan digital ini harus disambut baik, karena lebih banyak manfaatnya bagi pertumbuhan ekonomi," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin, 4 Februari 2019.
Alasan kedua, kata Ferdinandus, karena investasi asing ini memberikan banyak manfaat untuk Indonesia, terutama dalam hal lapangan pekerjaan. Dengan dana tersebut, Go-Jek diyakini bakal menambah lagi fitur-fitur yang mereka sediakan. Walhasil, semakin banyak orang yang terlibat dan semakin luas pula potensi lapangan pekerjaan yang dihasilkan.
Lalu, alasan ketiga adalah karena Go-Jek sudah dikenal jauh sebagai merek asli dari Indonesia. Saat ini, perusahaan yang telah berdiri sejak 2010 ini sudah mulai merambah ke pasar di Vietnam, Singapura, dan Filipina. "Ini brand Indonesia lho, brand kita Indonesia makin dikenal di negara lain," ujarnya.
BACA: Skema Tarif Ojek Online Naik, YLKI: Terlalu Tinggi dan Beresiko
Sebelumnya, Go-Jek dikabarkan mendapatkan suntikan dana dari modal asing yaitu perusahaan Google, JD.com dan Tencent pada pendanaan seri F pada awal Februari 2019. Perusahaan yang bernaung di bawah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa itu disebut mendapatkan investasi mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.000).
Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Ecky Awal Mucharam mengatakan ada tiga potensi masalah jika startup dikuasai asing penuh. Pertama, disrupsi ekonomi ketika keunggulan teknologi para startup unicorn ini akan menjadi pemenang dalam kompetisi sedangkan pemain tradisional tersisih. Lalu, ada juga kekhawatiran timbul dari sisi penggunaan dan perlindungan keamanan data ini belum jelas regulasinya.
Dilansir dari situs resmi Go-jek.com, suntikan dana tersebut akan diprioritaskan pada beberapa sektor, mulai dari memperkuat Go-Jek di pasar Indonesia hingga pengembangan fitur Go-Jek, seperti layanan pesan antar makanan Go Food, pembayaran digital Go Pay dan layanan transportasi Go Bike dan Go Car.
"Dana dari putaran ini akan digunakan untuk memperkuat kepemimpinan Go-Jek di pasar Indonesia dalam layanan transportasi, pesan-antar makanan, logistik, pembayaran digital, dan layanan untuk para merchant," tulis manajemen Go-Jek melalui situs resminya.
CAESAR AKBAR