Bangun Jalan Tol via Utang, Jasa Marga: Pertanda Investor Percaya

Kamis, 7 Februari 2019 19:04 WIB

Sejumlah petugas mengatur kendaraan melintasi jalan Tol Surabaya Mojokerto saat penyusuran pra uji laik fungsi dan keselamatan Trans Jawa, Batang, Jawa Tengah, Jumat, 7 Desember 2018. Empat dari lima ruas tol tersebut dikelola oleh PT Jasa Marga. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Head of Corporate Finance PT Jasa Marga (Persero) Tbk Eka Setya Adrianto mengatakan pembiayaan pembangunan jalan tol yang bersumber dari utang luar negeri memiliki dua mata pisau berbeda. Di satu sisi, ada tantangan untuk membayar utang kepada kreditur ataupun investor yang memberikan dana.

BACA: Sebut Utang Pemerintah Aman, Chatib Basri Ingatkan 2 Tantangan

"Tapi di sisi lain, kalau perusahaan bisa utang, artinya dia punya trust, dipercaya sama pihak ketiga," kata Eka saat ditemui dalam diskusi di Menara BCA, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Februari 2019. "Kira-kira investornya mau gak pinjemin uang kalau tahu Jasa Marga besoknya mau bangkrut, tentunya kami gak berani juga."

Tak hanya itu, kata Eka, para kreditur di luar negeri bukanlah orang biasa, sehingga tidak akan mudah begitu saja menggelentorkan dana pinjaman bagi pembiayaan infrastruktur di Indonesia. "Apalagi kalau berhubungan dengan capital market di luar negeri yg sangat rigid aturannya."

Eka juga menganalogikan utang ini seperti orang yang sedang membeli rumah lewat cicilan utang, bukan tunai. "Rata-rata kredit selama cicilan idealnya sepertiga dari penghasilan." Tapi, Eka tetap yakin bahwa infrastruktur tetap menjadi bisnis yang menarik dan mencontohkan bagaimana Jasa Marga tetap meraup pendapatan yang tinggi meski beberapa kali terjadi goncangan ekonomi.

BACA: Alasan Tim Prabowo Gemar Ungkit Soal Utang Pemerintah

Pembangunan tol lewat utang luar negeri ini sebelumnya dikritik oleh calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno pada awal Januari 2019. Sandi mencontohkan pembangunan Tol Cikampek-Palimanan alias Tol Cipali yang melibatkan perusahaannya PT Saratoga Investama Sedaya Tbk yang hanya mengandalkan utang perbankan lokal, bukan luar negeri.

Sandiaga juga mengatakan akibat pembangunan infrastruktur besar-besaran, utang pemerintah membengkak menjadi Rp 5.000 triliun lebih. “Kenapa ini tidak dilakukan (pemerintah membangun tanpa utang), karena ada kebijakan pro-penambahan utang,” kata dia.

Jauh sebelum itu yaitu Desember 2017, Jasa Marga memang berutang dengan menerbitkan obligasi senilai Rp 4 triliun di Bursa London (London Stock Exchange) pada Desember 2017. Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan obligasi bernama Komodo Bonds ini memungkinkan perusahaannya untuk lebih mendiversifikasi sumber pendanaannya.

Tapi pada Desember 2018, Kementerian Badan Usaha Milik Negara mencatat utang dari perusahaan pelat merah sebesar Rp 5.217 triliun pada kuartal III 2018. Angka ini melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan dengan posisi pada 2016 yang sebesar Rp 2.263 triliun.

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

4 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

2 hari lalu

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menerima agenda Company Visit dari para Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, ke Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk belajar sekaligus mengenal proses bisnis dan digitalisasi layanan operasional Jasa Marga

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

3 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

3 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

4 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

4 hari lalu

Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

PT Hutama Karya (Persero) kembali mendapatkan dana segar melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya