Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebut Utang Pemerintah Aman, Chatib Basri Ingatkan 2 Tantangan

image-gnews
Chatib Basri. REUTERS/Beawiharta
Chatib Basri. REUTERS/Beawiharta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan utang pemerintah Indonesia relatif aman. Hal itu terlihat dari rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB yang sekitar 29 persen.

Baca: Utang Pemerintah di 2018 Capai Rp 4.418,3 Triliun, Ini Rinciannya

"Saya mengatakan bahwa utang Indonesia relatif aman karena rasio utang/PDB nya masih sekitar 29 persen," kata Chatib Basri melalui akun Twitter-nya @ChatibBasri, Rabu, 6 Februari 2019.

Menurut Chatib Basri, jika pemerintah menjaga keseimbangan primer dan mendorong pertumbuhan, maka rasio tersebut bisa semakin menurun. Hal itu dia sampaikan, karena banyak mendapat pertanyaan dari mahasiswa soal masih amankah utang Indonesia. 

Chatib Basri menjelaskan, yang menjadi tantangan saat ini adalah bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Sebab, dalam bayangannya, Indonesia tidak bisa terus menerus tumbuh hanya 5 persen.

"Tahun 2060 Indonesia akan masuk dalam aging population. Jika terus tumbuh hanya 5 persen, maka ada risiko kita tua sebelum kaya," ujar Chatib Basri.

Tantangan berikutnya, kata Chatib Basri, bagaimana defisit keseimbangan primer yang menurun, di mana bisa diharapkan multiplier efek yang tinggi. "Jawabannya yang paling utama harus diperhatikan adalah kualitas belanja."

Menurut Chatib Basri, dari setiap rupiah yang dibelanjakan harus diperoleh hasil optimal. Secara intuitif, kata dia, utang tidak bermasalah jika return yang peroleh dari aktifitas ekonomi yang dibiayai oleh utang lebih besar dari bunga utang yang harus dibayar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Chatib Basri lantas mencontohkan, ia meminjam uang dari bank senilai 100 dan dikenai bunga 10 persen. "Utang itu saya gunakan untuk usaha saya. Hasil dari usaha saya misalnya 15 persen. Maka return saya adalah 15, sedangkan bunga utang saya 10. Ini contoh utang yang produktif," ujarnya.

Selanjutnya, bila diterapkan dalam konteks negara, menurut Chatib, maka output yang dihasilkan adalah PDB yang diukur dengan pertumbuhan ekonomi. Sementara bunga utang yang harus dibayar adalah bunga cicilan utang.

Lebih jauh Chatib Basri mengaku bahwa perumpamaan tersebut dalam menjelaskan perihal utang akan terlihat sangat menyederhanakan. Sebab, sejatinya perhitungan juga harus memasukkan rasio utang terhadap PDB yang sudah ada dan tambahan utang yang terjadi akibat defisit primer dalam anggaran.

"Mudahnya, kita harus melihat return dari usaha kita, bunga utang, stock utang yang sudah ada dan tambahan utang yang baru (karena pendapatan kita lebih kecil dari pengeluaran)," ujar Chatib Basri.

Pernyataan Chatib Basri terkait utang ini tak lepas dari banyak pihak yang mempermasalahkan besar utang pemerintah belakangan ini. Utang pemerintah per akhir Desember 2018 mencapai Rp 4.418,3 triliun.

Baca: Prabowo Sebut Sri Mulyani Pencetak Utang, Kemenkeu Tersinggung

Angka tersebut naik 10,6 persen dibanding akhir Desember 2017 sebesar Rp 3.995,25 triliun. Dengan angka PDB sementara tahun 2018 sebesar Rp 14.735,85 triliun, maka rasio utang terhadap PDB mencapai 29,98 persen.

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

9 jam lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

1 hari lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.


Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

1 hari lalu

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images
Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.


Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.


Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

2 hari lalu

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.


Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

5 hari lalu

Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Bank Indonesia (BI) menyebutkan utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat dari 396,8 miliar dolar AS pada kuartal IV 2022 menjadi 404,9 miliar dolar AS pada Januari 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

17 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

21 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

Presiden Joko Widodo tak menyangkal ada kekurangan membayar pemerintah kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) soal utang pupuk subsidi.


Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

22 hari lalu

Pedagang kaki lima menjual buah-buahan dan sayuran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 30 Mei 2022. Pada hari Senin, penduduk setempat mengisi perangkat listrik dari generator dan bertukar makanan dan pakaian di pasar jalanan dadakan. REUTERS/Alexander Ermochenko
Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang