Apindo: Target Defisit Transaksi Berjalan Sulit Tercapai

Kamis, 6 Desember 2018 09:06 WIB

Kapal kargo melakukan bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 27 Agustus 2015. Tujuh langkah untuk mengurangi waktu bongkar muat, di antaranya dengan mempercepat proses pengeluaran barang impor di pelabuhan, perbaikan TIK, dan penyederhanaan perizinan dari 124 izin di 20 kementerian dan lembaga menjadi 20 izin. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Hubungan Internasional dan Investasi Shinta Widjaja Kamdani pesimistis melihat target pemerintah dan Bank Indonesia untuk menurunkan defisit transaksi berjalan. Target defisit transaksi berjalan atau CAD ke 2,5 persen terhadap produk domestik bruto dinilai cukup berat.

Baca: Bank Dunia Menilai Kebijakan Jokowi Ini Tak Redam Defisit

Pasalnya, menurut Shinta, karena saat ini Indonesia masih banyak bergantung pada produk impor. "Bagus optimistis, tapi sangat berat. Karena kita masih bergantung pada impor sangat besar, jadi mau tekan impor kayak apa masih sangat sulit," katanya di Gedung Permata Kuningan, Rabu, 5 Desember 2018.

Bahkan, Shinta memperkirakan CAD akan meningkat. "Kalau kita kalkulasi saja impor besarnya kita itu bahan baku, kalau bahan konsumsi yang mau diberhentiin itu seberapa persen sih? Insignifikan sekali. Mau itu disetop pun apa? Tidak akan berdampak banyak pada CAD," ujar dia.

Menurut Shinta program B20 yang diterapkan pemerintah, juga belum terlalu berpengaruh terhadap menekan impor, karena penggunaan B20 masih terdapat kendala. "Tadi disampaikan itu bisa merusak dari segi mesin. Tidak segampang itu. Kami mau dorong, tapi tidak segampang itu menggunakan secara menyeluruh," ujarnya. "Tapi dari dunia usaha akan terus mendukung, percuma komplain tanpa solusi."

Shinta mengatakan para pengusaha akan terus genjot pasar ekspor lebih banyak, namun juga butuh lebih penetrasi yang terfokus. Seperti melakukan pemetaan dan mendorong produk unggulan Indonesia.

Lebih lanjut Shinta mengatakan, jika pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM tahun depan, hal itu sangat membantu menekan CAD. "Kalau 2,5 persen diiringi kenaikan BBM saya yakin bisa tercapai," ujarnya. "Ya kalau misal pemerintah berani untuk menaikkan harga BBM akan membantu dengan sendirinya. Kalau tidak, saya kira sulit."

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yakin CAD bisa menurun menjadi minus 2,5 persen pada tahun ini. Sedangkan pada tahun depan ia memprediksi CAD akan menjadi minus 2 persen terhadap PDB.

"Ke depan kami perkirakan untuk tahun 2019 kami perkirakan defisit transaksi berjalan itu akan turun. Kami perkirakan untuk 2018 ini defisit transaksi berjalan kurang lebih sekitar 2,5 persen PDB, tahun depan kami perkirakan turun menjadi 2 persen," kata Perry di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 5 September 2018.

Baca: Urusan Defisit BPJS sampai ke Presiden, Jokowi: Kebangetan

Pada kesempatan yang berbeda Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan harga BBM akan naik pada pertengahan 2019. Hal itu karena saat ini pemerintah berupaya fokus menekan defisit transaksi berjalan atau CAD. "Kalau soal harga BBM ya nanti lah. Ini kan paling juga setelah, dalam pertengahan tahun naik," kata Darmin akhir November lalu.

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

3 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

3 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya