Aturan Baru Taksi Online, Kemenhub: Jika Tak Patuh Tutup Aplikasi

Rabu, 7 November 2018 15:15 WIB

Puluhan pengemudi taksi online berunjuk rasa di kantor Gojek di gedung Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, 12 September 2018. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi akan memberikan sanksi kepada operator yang tidak menaati terhadap peraturan taksi online yang akan disahkan 20 November 2018 mendatang. "Sanksi tersebut berupa surat peringatan," ujar dia di Kantor Kemenhub Rabu, 7 November 2018.

Baca: Mahkamah Agung Cabut Aturan Taksi Online, Ini Tanggapan Grab

Selain sanksi surat peringatan, Budi menjelaskan jika operator taksi online, melanggar kesalahan sama, maka Kemenhub meminta Kementerian Komunikasi dan informatika untuk menutup aplikasi tersebut.

Namun, Budi yakin Grab dan Gojek tidak akan melakukan hal tersebut. Dia ingin kedua operator tersebut patuh dengan aturan pemerintah, yang menurutnya tidak berpihak. "Ini untuk bersama," ucap dia.

Peraturan tersebut, akan menggantikan Peraturan Menteri nomor 108 tahun 2017 terkait transportasi online. Di peraturan tersebut, juga mengatur soal tarif dan aspek lainnya, seperti keselamatan, keamanan, dan kenyamanan.

Advertising
Advertising

Selain itu, untuk menyudahi friksi antara operator dengan mitra, Kemenhub juga memberikan standar tarif bawah taksi online. Di mana operator tidak diperbolehkan menentukan tarif di bawah Rp 3.500-Rp6.500.

Jika para operator seperti Grab dan Go-Jek tidak mematuhi peraturan tersebut, beberapa sanksi akan diberikan. Budi mengatakan, sanksi tersebut berupa surat peringatan hingga penutupan aplikasi.

Uji publik, kata Budi, sedang dilakukan di beberapa provinsi, seperti Makassar, Surabaya, dan Medan. "Dalam uji publik ini juga ada perwakilan aliansi, sehingga dia bisa menyampaikan ke komunitasnya," kata Budi.

Sebelumnya, Mahkamah Agung (MA) membatalkan beberapa pasal yang ada di dalam Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek, Kemenhub memastikan tidak akan memunculkan aturan lama seperti sebelumnya.

Salah satu poin yang dibatalkan adalah aturan mengenai sticker, sebagai gantinya Kemenhub akan menerapkan kode khusus pada taksi online. Hal ini bertujuan untuk memudahkan polisi mengetahui mana kendaraan taksi daring dan bukan.

Berita terkait

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

1 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

2 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

2 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

2 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

4 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

5 hari lalu

Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

Dalam kasus dugaan KDRT ini, Polres Metro Tangerang Kota menetapkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

6 hari lalu

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

6 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya