Rupiah Masih Loyo, Sri Mulyani: Kebijakan Dievaluasi Pekan Ini

Kamis, 4 Oktober 2018 12:40 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani usai menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah terus mengantisipasi terpuruknya nilai tukar rupiah yang beberapa hari ini sudah di atas Rp 15 ribu per dolar AS. Ia menjelaskan pemerintah bersama Bank Indonesia sudah melakukan berbagai kebijakan guna menanggulangi hal ini.

Baca: Sri Mulyani: Membangun dengan Kerja Keras, Bukan dengan Utang

Bank Indonesia, kata Sri Mulyani, sudah melakukan beragam hal, salah satunya dengan menaikkan suku bunga untuk menciptakan perubahan. Di sisi lain, pemerintah melaksanakan dan terus memantau sejumlah kebijakan yang telah diputuskan sebelumnya.

Salah satu kebijakan yang pemerintah keluarkan adalah dengan menaikkan pajak bagi 1.147 komoditas impor. Pemerintah meyakini impor seribu lebih barang-barang ini membebani rupiah padahal sudah ada substitusinya di dalam negeri.

"Itu nanti akan kami lihat laporannya setiap minggu dan posisi terakhir sudah menunjukkan penurunan namun kami akan lihat Oktober minggu pertama ini," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2018.

Advertising
Advertising

Pemerintah, kata Sri Mulyani, juga berharap kebijakan perluasan mandatori biodiesel B20 segera menunjukkan hasilnya. Selama ini bahan bakar minyak merupakan komponen impor terbesar dan pemerintah mencoba menguranginya lewat kebijakan tersebut. "Kami akan lihat karena akhir September terjadi kenaikan dan kami akan lihat," ujarnya.

Selain itu, rentetan bencana alam yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia turut mempengaruhi pelemahan rupiah. "Bencana seperti ini akan ada kebutuhan dan kami akan melihat apa yang sifatnya temporer dan sifatnya tren atau kecenderungan," tutur Sri Mulyani.

Baca: Pulihkan Ekonomi di Palu, Sri Mulyani: Kredit Perbankan Bisa Dihapus

Namun, kata Sri Mulyani, bencana alam tidak signifikan mempengaruhi pelemahan rupiah. Pelemahan hari ini justru didominasi oleh faktor eksternal. "Kemarin ada Italia yang defisitnya besar. Sekarang Italia komitmen menurunkan defisit APBN, lalu ada sentimen yang lain. Mayoritas ini masalah eksternal."

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

9 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

13 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

14 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

16 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

16 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

2 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya