Bustanul Arifin: 13 Negara Dompleng AS Lawan RI di WTO

Kamis, 9 Agustus 2018 17:56 WIB

Logo WTO. Ekonomski.net

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar ekonomi pertanian Universitas Lampung, Bustanul Arifin, mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya tidak hanya melawan Amerika Serikat dan Selandia Baru saja dalam kasus produk impor hortikultura di Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO). Ada 13 negara lain yang ikut mendompleng Amerika dan Selandia baru demi mengeruk keuntungan jika Indonesia kalah.

Baca: AS Minta WTO Denda Indonesia, Apindo: AS Tidak Bisa Semena-mena

"Sebanyak 13 negara ini tidak ikut berperkara, tapi nebeng dan mendukung, mereka membentuk kubu," kata Bustanul saat ditemui selepas acara seminar nasional "Menelaah Model Konsumsi Pangan Indonesia Masa Depan" bersama Perhimpunan Ekonom Pertanian Indonesia di Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2018.

Ketigabelas negara tersebut yaitu Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Jepang, Korea Selatan, Norwegia, Taiwan, Paraguay, dan India. Mirisnya, dua negara tetangga ikut mendukung Amerika dan melawan Indonesia yaitu Singapura dan Thailand. Angka menjadi 14 karena Uni Erop pun ikut menjadi pendukung dan menolak kebijakan pemerintah Indonesia.

Baca: Cerita Mantan Wamendag Ihwal Awal Gugatan AS ke WTO

Sebelumnya, Amerika resmi meminta WTO agar menjatuhkan sanksi sebesar US$ 350 juta terhadap Indonesia. Ini merupakan kelanjutan dari protes yang dilayangkan Amerika dan juga Selandia Baru ihwal 18 hambatan non-tarif dari pemerintah Indonesia untuk sejumlah produk pertanian dan peternakan asal negara mereka. Beberapa produk impor tersebut yaitu diantaranya apel, anggur, kentang, bawang, bunga, jus, buah-buah kering, hewan ternak, ayam dan daging sapi.

Lantas, Amerika dan Selandia Baru mengadukan kebijakan Indonesia ini ke WTO. 23 Desember 2016, Indonesia harus menerima kekalahan di sidang tersebut. Memang ada upaya banding dari Kementerian Perdagangan, namun lagi-lagi kalah sehingga Kementerian Perdagangan dikabarkan telah melakukan sejumlah penyesuaian aturan demi menjalankan putusan WTO ini. Karena tak puas, makanya Amerika mengadu ke WTO. Permintaan Amerika ini diumumkan WTO pada Senin, 6 Agustus 2018.

Masing-masing negara ini memang melawan Indoensia karena memiliki kepentingan dagang masing-masing. Sebagai contoh, kata Bustanul, Thailand berkepentingan karena memasok komoditi sayur-sayuran ke Indonesia. "Jadi banyak sekali free-rider dalam kasus ini," tuturnya.

Kelompok ekonom pertanian, kata Bustanul, sebenarnya pernah mewanti-wanti pemerintahan sejak tahun 2012 bahwa Indonesia terancam menghadapi gugatan dari Amerika dan Selandia Baru. Pemerintah yang saat itu dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang telah mengambil ancang-ancang untuk menelurkan aturan pembatasan impor. "Awalnya pemerintah negosiasi karena menganggap enteng, setelah banyak negara yang dukung, baru akhirnya dianggap serius."

Di tahun 2013, pemerintah menerbitkan dua aturan untuk mengatur lebih jauh yakni Permendag Nomor 16 Tahun 2013 Tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura serta Permendag Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Ketentuan Impor dan Ekspor Produk Hewan. Dua beleid ini adalah beberapa diantara ketentuan yang diprotes oleh Amerika dan Selandia Baru.

Sementara itu, Pakar Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Khudori menilai Pemerintah Indonesia harus menjelaskan aturan yang belum diubah oleh Indonesia beserta argumennya kepada WTO dan AS. Apabila tidak dilakukan, lanjutnya, akan membuat AS semakin meradang dan rawan diikuti oleh negara lain.

“Indonesia harus jelaskan kenapa AS dan Selandia Baru diberlakukan secara berbeda dengan negara lain pada 2013-2015 lalu,” ujarnya. Jika Indonesia tidak segera berperan lebih aktif, menurut dia, aksi tuntutan serupa akan dilakukan oleh sejumlah negara yang disebut Bustanul ikut mendompleng, seperti Brazil, Australia, Singapura dan Kanada.

Simak berita menarik lainnya terkait WTO hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

11 jam lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

12 jam lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

15 jam lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

1 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Mencicip Daging BBQ ala Texas di Django's, Pengasapan Butuh Waktu Berjam-jam

2 hari lalu

Mencicip Daging BBQ ala Texas di Django's, Pengasapan Butuh Waktu Berjam-jam

Berisket BBQ ala Texas ini diasapi berjam-jam, menghasilkan sajian daging yang garing di luar tetapi lembut di dalam.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

3 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

4 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

5 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

5 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya