Penelitian UI: Go-Jek Sumbang Rp 9,9 T ke Perekonomian

Kamis, 22 Maret 2018 13:22 WIB

Pengemudi Go-Jek duduk saat mereka menunggu pesanan mereka di sebuah warung makan di Jakarta, 13 Juli 2017. Sebagian besar bisnis Go-Jek dipusatkan di Jakarta, namun perusahaan ini juga memiliki operasi yang lebih kecil di 24 kota lainnya, memanfaatkan kekurangan transportasi dan logistik yang menghambat perekonomian Indonesia. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya penggunaan aplikasi transportasi online Go-Jek berdampak positif pada pertumbuhan perekonomian Indonesia. Menurut penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), Go-Jek berkontribusi hingga Rp 9,9 triliun per tahun terhadap perekonomian Indonesia.

Penelitian dilakukan pada Oktober-Desember 2017 dengan sampel 3.315 pengemudi roda dua, 3.465 konsumen, dan 806 mitra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang tergabung dalam fitur Go-Food. Para responden tersebut tersebar di sembilan wilayah, yakni Bandung, Bali, Balikpapan, Jabodetabek, Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, dan Surabaya.

Baca: 7 Bank Ini Bakal Pungut Biaya Top Up Go-Pay

Penelitian yang bekerja sama dengan Go-Jek Indonesia ini memiliki margin of error di bawah 5 persen. Meski begitu, penelitian ini hanya mencakup layanan transportasi Go-Ride dan Go-Food.

Manajer penelitian, Paksi Walandouw, menyebutkan Go-Jek berkontribusi terhadap perekonomian melalui penghasilan mitra pengemudi dan mitra UMKM. Go-Jek menyumbang Rp 8,2 triliun per tahun atau Rp 682,6 miliar sejak mitra pengemudi bergabung.

Advertising
Advertising

Sedangkan penghasilan mitra UMKM yang tergabung dalam Go-Jek berkontribusi hingga 1,7 triliun per tahun atau 138,6 miliar per bulan. “Jumlah hasil kontribusi itu didapat dengan menanyakan berapa jumlah penghasilan sebelum dan sesudah bergabung dengan Go-Jek kepada pengemudi dan UMKM,” kata Paksi dalam pemaparannya di Hong Kong Café, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Maret 2018.

Berdasarkan data dari pemerintah daerah yang diolah peneliti, pendapatan rata-rata mitra pengemudi penuh waktu mencapai Rp 3,48 juta per bulan. Angka itu lebih besar 1,25 kali dibanding rata-rata upah minimum kota di sembilan wilayah survei, yang hanya Rp 2,8 juta per bulan.

Setelah bergabung dengan Go-Jek, rata-rata pendapatan mitra pengemudi meningkat hingga 44 persen. Sedangkan pengeluaran mitra pengemudi meningkat hingga 31 persen.

Go-Jek juga mendorong mitra UMKM beroperasi secara online sehingga lebih efisien dan mendapat pangsa pasar lebih besar. Volume transaksi mitra UMKM meningkat 85 persen dibanding sebelum bergabung dengan Go-Jek. “Sebesar 85 persen di antaranya mengalami peningkatan lebih dari 5 persen,” ujar Paksi. Selain itu, kata dia, 43 persen mitra UMKM mengalami kenaikan klasifikasi omzet.

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

13 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

5 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

18 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya