Rumah.com: 2018 Waktu Tepat untuk Membeli Properti

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Rabu, 25 Oktober 2017 13:05 WIB

Ilustrasi apartemen. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Jakarta - Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan, memperkirakan satu tahun sebelum tahun politik 2019, pasar properti akan sedikit lebih bergairah. "Dan ini merupakan kesempatan yang tepat untuk membeli properti, baik untuk dihuni atau dipakai sendiri maupun sebagai sarana investasi,” kata Ike, Selasa, 24 Oktober 2017.

Ike menyebutkan, kebijakan-kebijakan pemerintah berdampak positif pada optimisme terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2 persen. Dengan prediksi kondisi ekonomi akan stabil hingga akhir tahun jika pemerintah konsisten menjalankan kebijakan yang berlaku, ia yakin pertumbuhan properti dapat ikut terimbas positif.

Dari sisi suplai, menurut Ike, perlambatan pasar properti pada pertengahan 2018 sebagai dampak Hari Raya Idul Fitri serta Pilkada Serentak 2018 mungkin terjadi, begitu juga menjelang Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019. Sementara di sisi permintaan, kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah membuat optimisme konsumen dalam membeli rumah pada 2018 masih tetap tinggi.

Baca: Turunnya Bunga Kredit Dorong Industri Properti Lebih Kompetitif

Adapun Data Bank Indonesia mencatat indikasi peningkatan pertumbuhan kredit baru pada Q2 2017, diantaranya Kredit Pemilikan Rumah (KPR)/Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) mencatatkan kenaikan tertinggi, yakni sebesar 70,7 persen pada Q2 2017.

Advertising
Advertising

Dari segmen apartemen, rasio NPL tertinggi berasal dari apartemen dengan luas kurang dari 21 meter persegi, yaitu 5,52 persen. Sementara rasio NPL terendah apartemen berasal dari tipe besar (di atas 70 meter persegi), yaitu sebesar 1,77 persen.

Sebaliknya, rasio NPL terendah pada rumah tapak justru berasal dari tipe dengan luas menengah (36-70 meter persegi), yakni sebesar 2,69 persen. Sementara rasio tertinggi berasal dari tipe besar (3,13 persen).

Rasio NPL tertinggi di sektor properti berasal dari segmen rumah-toko (ruko), yakni sebesar 4,5 persen. Sementara itu, real estate mencatatkan rasio NPL yang relatif kecil, yakni sebesar 1,85 persen.

BISNIS

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

14 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

5 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

18 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya