TEMPO.CO, Tangerang - PT Angkasa Pura II (Persero) melalui anak usaha PT Angkasa Pura Kargo tengah mempersiapkan kawasan pusat logistik berikat atau PLB di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pembangunan pusat kawasan logistik berikat ini untuk mengakselerasi kinerja bisnis sektor angkutan kargo. "Serta meningkatkan daya saing Indonesia di industri kargo udara global,"ujarnya, Sabtu 1 April 2017.
Awaluddin mengatakan banyak faktor penunjang dalam pembangunan kawasan ini, seperti letak Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang cukup dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok, pembangungan kawasan logistik ini juga mendukung program pemerintah terkait penghematan biaya logistik oleh pelaku usaha.
Baca : Reformasi Agraria, 135 Koperasi Dapat Redistribusi Lahan
"Adanya pusat logistik berikat di bandara akan memberikan manfaat bagi maskapai yakni dapat menyimpan spare parts di gudang PLB, waktu perbaikan pesawat dapat dipersingkat, membuat sederhana kontrol terhadap perbaikan dan penyimpanan spare parts, serta pengembangan atau perbaikan bisa dilakukan di lokasi PLB di bandara,” ungkapnya.
Kelebihan lain dari PLB di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini, menurut Awaluddin, adalah lokasi yang berada di kawasan bandara sehingga mempersempit waktu transit untuk proses pengiriman ekspor – impor melalui udara serta adanya pengamanan internal selama 24 jam dan diawasi langsung oleh kepolisian.
Keuntungan lain, kata Awaluddin, secara bisnis, pusat logistik berikat ini berpotensi menghasilkan pendapatan dari aktivitas pemanfaatan pergudangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sedikitnya Rp 2,5 triliun dalam satu tahun apabila pergudangan spare parts dilakukan di Indonesia.
"Potensi pasar terbesar dari pusat logistik berikat di bandara ini adalah suku cadang pesawat, di mana suku cadang impor dapat ditimbun atau disimpan di gudang PLB dan dilakukan clearance jika suku cadang impor tersebut digunakan keluar dari gudang PLB,"kata Awaluddin.
Baca : Revisi Permenhub Taksi Online Berlaku Mulai Hari Ini
Lokasi kawasan logistik berikat Soekarno Hatta nantinya terbagi dalam tiga tempat terpisah yakni Gudang 1 seluas 1.500 meter persegi yang dibangun pada tahun ini, lalu Gudang 2 dibangun pada 2018 seluas 10 ribu meter persegi, dan Gudang 3 yang akan dibangun di Cargo Village Bandara Soekarno-Hatta pada 2019 dengan luas yang sama yakni 10 ribu meter persegi.
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi, mengatakan untuk membangun kawasan logistik berikat ini perseroan akan bekerjasama dengan pihak terkait diantaranya Bea dan Cukai, maskapai, forwarder, serta pihak-pihak lain seperti perbankan dan sebagainya.
Baca : Jembatan Cisomang Resmi Dibuka untuk Seluruh Golongan Kendaraan
Agus mengatakan pembangunan pusat logistik merupakan salah satu amanat dalam paket kebijakan ekonomi jilid II yang dikeluarkan oleh pemerintah."Pada awal tahun lalu, Presiden RI telah meresmikan 11 PLB yang beroperasi,"katanya.
PT Angkasa Pura II, kata dia, akan menerapkan digitalisasi dalam pengoperasian gudang pusat logistik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui aplikasi di smartphone yang disediakan oleh Angkasa Pura Kargo.
JONIANSYAH HARDJONO